(sumber gambar: i2.wp.com)
Kita masih ingat kabar miris dari juara atlet angkat berat asal Provinsi Sumatera Barat bernama Sandra Diana Sari. Akibat aksinya turun ke jalan alias “mengemis” bersama pengurus Family Barbel Club, guna membiayai kebutuhan latihannya sebagai lifter, bukannya mendapat simpati dari PB PABBSI Sumatera Barat. Juara asia cabang angkat berat 53 Kg ini justru dikenai Sanksi, karena dianggap telah mencemarkan nama baik PABBSI.
Tidak akan ada asap kalau tidak ada api, maksudnya yang dilakukan Sandra dengan meminta-minta di jalan dan menjelek-jelekkan nama pengurus KONI Sumatera Barat, PABBSI sehingga mencoreng nama induk organisasi olahraga dimana tempat Sandra bernaung tentu ada musababnya. Sandra dan kawan-kawan tidak akan nekat turun ke jalanan apabila haknya sebagai atlet peraih juara angkat berat junior Asia Putri di Jawa Barat tanggal 1-5 Mei lalu tidak dipenuhi.
Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat dan Binaraga (PB PABBSI) Provinsi Sumatera Barat berdalih telah menanggung dana operasional, transportasi dan akomodasi Sandra pada kejuaraan angkat berat di Jawa Barat. Benar mereka (pengurus) telah menggelontorkan dana tidak sedikit untuk Sandra, akan tetapi itu bukan satu-satunya alasan dasar menjatuhkan sanksi terhadap atlet. Beberapa cara sebenarnya bisa dilakukan kedua belah pihak, apabila prestasi dan banting tulang sebanding dengan janji-janji “syurga” terhadap jasa-jasa pahlawan mengharumkan nama Bangsa dan Negara Indoensia.
Baca berita serupa: Miris! Guna Penuhi Biaya Latihan Sandra Terpaksa "Mengemis"
BENAR, PB PABBSI telah menanggung dana operasional, transportasi dan akomodasi untuk Sandra. Pertanyaannya? Bukankah organisasi tersebut dibentuk untuk melejitkan prestasi para atletnya. Apakah sanksi memang harus diterima Sandra bahkan Family Barbel Club tempatnya bernaung menyelesaikan persoalan “perut” atlet. Harapannya perlakukan mereka dengan manusiawi, bukannya menutup mata atas polemik yang dihadapi rakyatnya sendiri. Sebagaimana pemberitaan Sandra merupakan atlet angkat berat kategori putri yang potensial memilki masa depan yang bagus. Apa yang dilakukan Sandra “mengemis” di jalan bersama teman-temannya pada 11 dan 12 Mei 2017 lalu tidak bermaksud mencoreng “keperkasaan” KONI dan PB PABBSI.
Aksi tersebut sekedar untuk mencukupi biaya latihan dan kebutuhan gizi yang selama ini kurang mendapat respon poitif. Sudah jatuh ketiban tangga, kira-kira kalimat tersebut pantas ditujukan ke Sandra Diana Sari dan kawan-kawan, pasalnya pasca meraih empat medali emas pada kejuaraan angkat berat belum mendapatkan bonus sama sekali dari pengurus sehingga memicu pergolakan bathin para atlet yang sebenarnya tidak tahu, apakah haknya disunat atau tidak!. Semoga permasalahan keduanya berakhir bahagia, Aamiin.
Makassar, 19 Mei 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H