[caption caption="dokumen facebook/adipujakesuma"][/caption]Purple Day atau Hari Ungu merupakan sejarah dimana kita diingatkan untuk peduli terhadap penyandang epilepsi. Tepat pada 26 Maret setiap tahunnya pertama kali dicanangkan oleh seorang gadis cantik asal Nova Scotia, Canada bernama Cassidy Megan pada tahun 2008.
Cassidy memilih warna ungu bunga lavender sebagai warna internasional untuk epilepsi. Bunga Lavender juga sering diasosiasikan sebagai lambang kesendirian dan kesepian, perasaan itulah yang sering menghinggapi para penyandang epilepsi. Tujuan Cassidy untuk orang-orang yang menyandang epilepsi seluruh dunia dimana pun berada mengetahui bahwa mereka tidak sendiri.
Purple Day untuk pertama kalinya berlangsung di Makassar terlaksana lahir dari gagasan komunitas peduli epilepsi, bersama Perhimpunan Penanggulangan Epilepsi Indonesia (PERPEI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf (PERDOSI) Cabang Makassar, Fakultas Kedokteran UNHAS, paramedis berlangsung meriah dan sukses.
[caption caption="dokumen facebook/komunitas peduli epilepsi makassar"]
Menarik dalam acara kali ini adalah suguhan lagu bertajuk epilepsi yang telah diupload ke youtube dengan keyword Epilepsi Perpei Selalu Bersamamu (klik disini). Lagu ini diciptakan oleh seniman sekaligus juga dokter spesialis syaraf Dr.dr.David Gunawan Umbas, Sp.S yang memberi fighting spirit kepada penyandang epilepsi agar tetap bersemangat dalam menjalani hidup, melanjutkan pendidikan untuk menggapai cita-cita setinggi langit dengan dukungan dari keluarga, masyarakat, dan professional kesehatan.
Lirik yang tertuang begitu mendalam sangat memotivasi sampai-sampai memancing perasaan dan air mata saya untuk menaglir dari persembunyiannya. Menangis bukan berarti cengeng atau lebay akan tetapi lebih pada kejujuran hati kita dalam mengungkapkan perasaan tanpa kata-kata.
Secara bersama-sama oleh para dokter dan peserta simposium, seperti magnet terbawa suasana larut mengharu biru lewat bait-bait syair, sejenak melupakan ujian yang diberikan Alloh SWT. Menurutnya terciptanya lagu ini terinspirasi dari gerhana matahari total.
Melalui PURPLE DAY kaum minoritas penyandang epilepsi merasa “dimanusiakan manusia” mari kita buang STIGMA NEGATIF EPILEPSY.
Mari rangkul kaum minoritas ditengah mayoritas jangan dibenci, jangan dijauhi. Apapun itu bentuknya stigma-stigma negatif seperti itu SALAH.
Kesimpulan dari seluruh rangkaian acara simposium purple day tanggal 26 Maret 2016 adalah “STOP STIGMA NEGATIF TERHADAP PENYANDANG EPILEPSY.”
Keterangan: