Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nama dan Peristiwa Dunia Peran

13 Agustus 2016   16:52 Diperbarui: 15 Agustus 2016   14:03 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (Ilus:http://detak.co/)

Ketenaran sebuah nama dapat dilihat dari sebuah fenomena musiman. Memasuki bulan Agustus pedagang bendera serta umbul-umbul tumpah ruah menghiasi berbagai jalan protokol kota menjajakan dagangannya. Dimana Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI jatuh tepat pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya merupakan ladang rejeki bagi pedagang bendera dan umbul-umbul. Usai 17-an pedangan bendera pun tegap grak, bubar jalan beralih profesi lain.

Perlakuan sama terhadap pedagang buah sesuai musimnya, berbagai macam pedagang buah-buahan bermunculan ke muka bumi, mulai pedagang buah rambutan, buah mangga, buah jeruk, buah langsat, buah semangka, buah nangka, buah pepaya, buah pisang, buah kiwi, buah kesemek, buah markisa, buah lengkeng, buah apel, buah tomat, cempedak, manggis hingga umbi-umbian semua tersedia, kecuali sepasang buah quldy.

Seiring berjalannya waktu cerita nama dan peristiwa pun berubah. Musim kampanye pemilihan presiden, penonton disuguhi nama bakal calon presiden. Masa pun digiring kepada debat kandidat pasangan bakal calon presiden 2014 lalu. Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa kontra JKW dan JK (Joko Widodo dan Jusuf Kalla) ke dua figur tersebut begitu menarik perhatian publik, berbagai trik-trik perseteruan memanaskan suasana debat. Visi misi pun dipertaruhkan demi simpati suara rakyat seluruh indonesia. Agaknya perlakuan mereda setelah diketahui hasil votting KPU bahwa pasangan JKW & JK unggul otomatis terpilih sebagai Presiden RI periode 2014-2019.  Suasana kembali kondusif, nama-nama mereka redup tidak sesanter dahulu, hanya sayup-sayup terdengar.

Memasuki Pilgub DKI berlangsug sebentar lagi polemik publik figur kembali terusik. Era politik sekarang ini kapabelitas, elektabilitas nama mereka kembali dipertaruhkan. Paling mencolok adalah perseteruan gubernur DKI incumben Basuki Tjahaya Purnama (BTP) alias Ahok bakal bersinggungan dengan nama yang tidak kalah tenar di Jawa Timur Tri Rismaharini (Walikota Surabaya).

Belakangan perang urat syaraf tak terhindarkan seiring ucapan Ahok membandingkan luas wilayah Surabaya hanya setara luas wilayah Jakarta Selatan saja. Merasa dilecehkan Ahok, sang Walikota Surabaya  naik pitam. Dengan validasi data dan fakta dihadapan awak media Risma menanggapi pernyataan tersebut. Ya...sudahlah tidak usah diperpanjang lagi itu urusan para penguasa negeri ini, biarlah diselesaikan dengan cara pemaparan program perbaikan Jakarta ke depan, bukan malah berniat jahat mementingkan diri sendir/golongan diatas penderitaan rakyat.

Dalam kancah politik biasa terjadi trik-trik baik maupun tengik untuk memenangkan suara. Boleh jadi yang kurang baik terpilih sedangkan yang baik tersisih. Seandainya hal ini menjadi kenyataan bukan hanya pimpinan bersangkutan saja yang rugi, tetapi seluruh masyarakat akan menerima dampak negatifnya. Tidak hanya organisasi pemerintah mengalami kebocoran anggaran, maka yang paling menyakitkan adalah masyarakat luas meliputi wilayah yang lebih luas mengalami kemiskinan secara absolute karena salah pilih pemimpin. Ibarat pepatah kamus besar bahasa indonesia, “tidak makan nangka kena getahnya,”

Menarik kita tunggu nama siapa yang bakal pegang kendali perputaran roda pemerintahan Provinsi Jakarta, siapa pun gubernur DKI  baik itu orang aceh, betawi, sunda, jawa, sumatera, sulawesi, ambon, kalimantan, hingga tanah papua mayoritas bakal merumuskan kebijakan yang mau tak mau dinikmati bukan hanya oleh warga tertentu, melainkan oleh lebih luas lagi kalangan dalam masyarakat termasuk para urban.

Cerita dibalik sebagai warga negara indonesia yang baik tentu bangga melihat pesatnya perkembangan ekonomi indonesia. Tapi bila kepuasan politik itu kosong, artinya tidak dibarengi dengan kepuasan ekonomi. Kita hidup di dunia nyata, dimana ekonomi dan unsur-unsur lain bagi kesejahteraan warga menjadi begitu penting termasuk bisa menikmati hasil iuran pajak masyarakat. Sebagai salah seorang ASN tentu “ikhlas” menyumbang negara walaupun terkadang negara sendiri memperlakukan masyarakatnya seperti “arisan kosong” tanpa pernah diundi raib tiada sisa. Pajak tidak pernah nunggak, potongan iuran kesehatan bulanan lancar, bapertarum, ASN dikenai iuran wajib KORPRI. Pertanyaan pribadi saya sebagai abdi negara, tidak pernah merasakan kontribusi KORPRI, urusan seragam diperoleh dari pengadaan kantor terkadang beli sendiri, laporan pengeluaran tahunan pun tidak ada, kemana sumbangan kami? biarlah hanya Tuhan yang akan menjawabnya.

Kini, opini digiring pada sinetron sidang kasus kematian Wayan Mirna Salikin setelah menenggak es kopi vietnam terindikasi bersianida di Olivier Caffe. Kasusnya begitu menarik sehingga meredupkan pamor nama-nama yang saya sebutkan pada uraian di atas tadi.  Bak artis pendatang baru sedang naik daun mampu mengalahkan popularitas artis-artis senior Jessica Mila, Cika Jessica hingga Jessica Iskandar.

Tidak lain tidak bukan artis pendatanag baru JKW ma’af bukan Jokowi melainkan Jessica Kumala Wongso (JKW). Ketenaran cerita seorang aktris berinisial JKW setelah didakwa membunuh sahabat sendiri Mirna Salikin. Menaruh racun ke dalam minuman es kopi vietnam, dari berbagai referensi sianida merupakan racun paling mematikan dan tergolong sangat sulit sekali mengaccesnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun