Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lantunan Merdu Ombak Bira

22 Desember 2015   18:14 Diperbarui: 23 Desember 2015   13:26 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pantai Bira-Bulukumba"][/caption]By: Adi Pujakesuma

Angin sepoi-sepoi berhembus menggelitik kekalutan
Pada jilatan tepian pantai diantara tarian ombak pantai bira
Desiran ombak menyeretku ke dunia yang tak pernah sama
Diantara hamparan pasir putih pantai bira.....

Disana aku memandang eksotisme suara bersenyawa bersama kegelisahan
Menghantar kegembiraan birunya pantai bira

Melelahkan......
Berlarian diatas awan
Laut bergelora bersama ombak memeluk rindu pada pantai berbatu karang

Terpatri hati jauh dari jangkauanku
Seakan tak menghendakiku untuk berpaling
Kebersamaan di pantai bira berakhir lara

Bisikan laut dan pantai tetap terjaga
Hingga seketika tak terasa tetesan jatuh membasahi lembaran suci-NYA
Ku pandangi bira sendu berlama-lama.....

Sepulangku sekarat terjerat aniaya menulis kepergian ini

Makassar, 22 Desember 2015

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun