Sebagai orang dengan epilepsi (ODE) tentu sangat dibatasi oleh stigma-stigma negatif. ODE itu identik dengan keterbelakangan mental alias idiot, tidak mampu berbuat apa-apa terbatas aktivitas sekaligus merepotkan orang-orang sekitarnya. Lebih memprihatinkan lagi ODE akan terkucil urusan pacaran hingga berumah tangga, tak jarang menganggapnya “menyesal” dikarenakan pasangan hidupnya mengidap epilepsi.
Akan tetapi usai membaca sebuah artikel DetikHealth tanggal 17 April 2017, masih ada seorang Kartini masa kini, gadis berparas manis mengidap Epilepsi yang tetap aktif menyalurkan bakatnya sebagai penari.
Audi panggilan gadis tersebut, ia justru aktif melakukan tarian yang anggapan orang mustahil dilakukan, ternyata Audi membuktikan bahwa anggapan itu salah kaprah, bahkan Audi menguasai tari balet, tari, bali, tari china hingga tari kontemporer, menurut pengakuannya, “Epilepsi merupakan kelebihan baginya.” Sungguh!, pengakuan jujur, berani dan menerima dengan rasa ikhlas luar biasa cobaan menimpa wanita seusia Audi.
Maha besar Alloh SWT dengan segala kuasa dan kehendak, tentu tidak akan menguji hamba-NYA diluar kemampuannya. Dengan segala kelebihan dan kekurangan Audi belum pernah mengalami kejang atau anfal ketika sedang menari, padahal menari itu menguras tenaga, capek dan kelelahan.
Tak tanggung-tanggung ia bisa menari 24 jam non stop latihan, justru kalau kuliah Audi bernama lengkap Stephanie Claudia Kamadjaja. Tentu sesuatu yang membanggakan bagi ODE terlebih keluarganya, berkat kegiatan menarinya Audi banyak menerima penghargaan, misalnya juara 1 tari China Se-Universitas Indonesia.
Sebelum didiagnosa Epilepsi sejak usia 9 tahun Audi berkecimpung sebagai atlet renang indah yang didominasi gerakan tarian. Pensiun dari atlet renang indah usia 12 tahun.
Seketika ia sempat down, rasanya ingin mati saja. Untung Audi berada di lingkungan dan komunitas yang baik, menerima kondisinya. Sekarang Audi menginjak usia 24 tahun bersama epilepsi. Di tahun 2014 Audi menjalai operasi bedah epilepsi, tiga tahun pasca operasi mengalami satu kali serangan/kejang disebabkan masalah hormon, dibanding dulu bisa berhari-hari hingga tak sadar.
Saat ini Audi berprofesi sebagai Make Up artis, bahkan tanpa rasa minder atau malu ia selalu mengaku memiliki Epilepsi kepada teman-temannya. Diluar duagaan atas kejujuran Kartini bernama Audi ini jauh dari perbuatan bully hingga dikucilkan, hal itu tidak terbukti, atas kejujurannya justru mereka mayoritas menerima kondisi Audi dan mendukungnya.
Seperti dilansir DetikHealth, “mereka sering bilang semangat, cepat sembuh atau get well son,” itu klise tapi membuat Audi senang. Sejatinya epilepsi tidak hanya kejang-kejang, sering bengong juga gejala epilepsi, lazimnya manusia yang bernafas pasti terkadang mempunyai rasa bengong. Kenali resiko dan gejalanya.
Makassar, 21 April 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H