Menurut survei Ilmuwan Universitas Stanford Amerika melalui Argus apliaksi pemantau aktivitas yang dipasang pada telephon pintar, dari ratusan ribu orang diseluruh dunia menyatakan bahwa Indonesia merupan salah satu Negara TERMALAS BERJALAN KAKI. Sedangkan posisi nomor satu diduduki oleh Hongkong.
Berdasar data yang dirilis di jurnal Nature, para peneliti menemukan kalau orang rata-rata melangkah 4.961 kali per hari. Hongkong, paling banyak langkah kakinya yaitu 6.880 kali. Sedangkan Indonesia berada di urutan paling buncit dengan rata-rata langkah kaki 3.513 kali.
Menurut hemat saya, wajar apabila Indonesia merupakan negara termalas berjalan kaki, jangankan jalan kaki, berbagi kursi pun harus gontok-gontokan terlebih dahulu. Beberapa faktor pendukungnya;
Gengsi
Orang kota dengan segala gaya hedonisme, tentu merasa gengsi berjalan kaki.
Transportasi
Padatnya sarana dan prasarana berupa tranportasi, baik pribadi maupun transportasi umum, semakin memudahkan seseorang untuk malas berjalan kaki.
Keamanan
Melihat fenomena kejahatan luar biasa di Indonesia, pejalan kaki belum mendapat jaminan dari pemerintahnya sendiri. Apalagi bagi kaum hawa rawan akan tindakan asusila sepulang kerja malam hari. Ini diperparah maraknya tindak kriminalisasi baik itu rampok maupun begal.
Kenyamanan
Kenapa orang Indonesia dikatakan malas jalan kaki? Pertama ya karena HAK PEJALAN KAKI tidak terwujud, misalnya trotoar seharusnya digunakan bagi pejalan kaki justru sebagai lahan parkir, dipakai berkendaraan roda dua, dibikin papan reklame di atasnya, ada galian kabel sampai digunakan berdagang kaki lima, bahkan ada yang legal dan diakomodir pemerintah. Sepertinya pejalan kaki malah ketakutan pada pemotor yang menguasai trotoar dan akhirnya melipir minggir.