Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Tak Selamanya Menanti

16 Maret 2016   13:29 Diperbarui: 16 Maret 2016   14:00 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar http://www.fimadani.com"][/caption]by: Adi Pujakesuma

Ku ingin melebur dalam kelarutan malam
Panas dingin seiring perubahan iklim begitu ekstrem
Cerminan hati kaku membingkai kalbu.....

Tak seperti biasanya.....
Bola matamu memerah membasahi pipi
Merindukan bulan tanpa bintang
Redup tanpa cahaya kehidupan

Sepantasnya!!!
Cemburu dalam kesempurnaan mengiringi tubuhmu
Meratap kerinduan terpatah pada lesung pipit memerah

Lantas!!!
Malam gulita
Kita semua buta
Tak terima bahwa kadangkala kita harus menunda

Sementara aku hanya diam saja
Kelelahan melanda jiwa
Dimana senja menjemput usia

Ya Alloh maha pengasih...
Sebelum aku berangkat
Dari kelemahan ijinkan aku memandang indahnya raut wajahmu
Aku memang harus mengerti
Apakah lagi yang harus kuperbuat

Terpaku disini....
Hidup tak selamanya menanti
Meski hati selalu menagih

Tafakur!!!

Merenung diri hidup sebagai manusia
Menangis akan kekurangan diri

Makassar, 16 Maret 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun