Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Bulan Kemerdekaan RTC] Duka Seorang Pengemis

17 Agustus 2016   15:30 Diperbarui: 17 Agustus 2016   15:42 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

by: Adi Pujakesuma

 (ilus: dok.rumpies)

Pojok, tepian jalan, emperan toko

Beralas koran beratap langit hidup tanpa asa

Kecuali menghiba sesuap rejeki dari seorang dermawan

Jika duka seorang pengemis.....

Harapan terampas hidup tiada arah, berbekal selembar doa dan ketabahan korban ketamakan jaman.....

Diantara kemeriahan merdeka, seorang pengemis memelaskan......

Renta, terhina, menghina dalam derita minus harapan ditengah kesakralan....

Coba tuk bertahan sembari menanti panggilan

Oh....Tuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun