Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Meski Berisik, Peserta DFA XV Keren Loh

2 September 2024   16:13 Diperbarui: 2 September 2024   16:23 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara bergilir peserta memimpin doa, dan yel-yel semangat pagi, Angkatan XV Keren, dilanjutkan pantun mengawali kegiatan Diklat Fungsional Arsiparis Angkatan XV tahun 2024.

Pantun menjadi master piece tersendiri diangkatan kali ini, sepertinya tidak pernah ada sebelumnya. Khusus pantun disampaikan oleh pegawai senior yang kenyang makan asam garam kehidupan dari Pemda Kabupaten Sumedang, memang sepintas auranya mirip artis senior Hetty Koes Endang, demikian kesan pertama bagi orang yang melihatnya.

Meski hanya melalui daring, keakraban begitu kental terasa. Lebih kurang satu bulan lamanya motivasi tersebut terdengar di telinga, terlihat di depan mata, lalu terngiang-ngiang di kepala. 

Tepat sekali, pelaksanaan diklat fungsional arsiparis tingkat ahli tersebut berlangsung sejak 8 Juli 2024 hingga 30 Agustus 2024, dan baru kemarin ditutup oleh panitia dari PPSDM Kearsipan.

Diklat Fungsional Arsiparis Tingkat Ahli ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kearsipan.

Sebagaimana dijelaskan melalui portal resmi Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Arsip Nasional Republik Indonesia menjelaskan bahwa Diklat ini mempelajari teori dan filsafat kearsipan, serta pemahaman tentang penyelenggaraan kearsipan, termasuk pengelolaan arsip baik arsip dinamis maupun arsip statis, mulai dari tahap penciptaan, penggunaan, pemeliharaan, penyusutan sampai pada tahap pengelolaan statis.

Selain itu, peserta diklat mendapatkan pengetahuan metode penelitian dan teknik penulisan ilmiah yang dapat membantu dalam pembuatan penulisan karya tulis ilmiah dan pembuatan manual kearsipan, serta pemahaman tentang jabatan fungsional arsiparis dan angka kredit. Pada sesi akhir diklat, peserta diwajibkan membuat laporan hasil proaksi (program aktualisasi kearsipan)/magang dan dikirimkan paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah kegiatan tersebut dilakukan. Setelah mengikuti diklat, peserta diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai Pejabat Fungsional Arsiparis Tingkat Ahli, semoga demikian adanya.

Terlepas dari itu semua, sebanyak 55 orang peserta diklat yang datangnya dari berbagai Kementerian/Lembaga/Dinas Kearsipan Provinsi/Kabupaten Kota se-indonesia dengan berbagai karakternya berbaur menyatu dalam sebuah wadah yang namanya ruang maya, bukan luna maya pastinya. Pasti seru, kalau diklat itu berlangsung secara tatap muka, akan lebih mencuatkan sensasi tersendiri tentunya.

Diklat melalui daring ini tentu sebuah gebrakan baru di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, itu memang diakui akan lebih efektif dan efisien dari segi waktu dan anggaran tentunya.

Toh demikian pelaksanaan diklat berlangsung dengan lancar, serta harus berjibaku dengan signal internet, tidak hanya itu, harus bertaruh dengan kekuatan asupan listrik dari perusahaan listrik negara. Pokoknya, ada-ada saja "keberisikan" Angkatan XV ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun