Begitu tiba dilokasi Bimbingan Pengawasan Kearsipan Internal, saya begitu terkesima melihat kemasyuran interior dan eksterior The Alana Hotel di Sentul City.
Pagi-pagi sekali, kami meluncur dari tempat kami menginap diseputaran Botani Square. Setibanya di lokasi yang di maksud, saya melihat papan informasi, ternyata Bimtek tadi dilaksanakan di lantai 11 hotel berbintang 5 tadi.
Numpang lift, kami pun sampai lantai 11 dimana Bimbingan Teknis Kearsipan tersebut dilaksanakan. Begitu pintu lift terbuka, kami buru-buru keluar menuju ruang yang dimaksud, ternyata pintu ruangan masih terkunci rapat-rapat, maklum masih pagi buta, dimana karyawan hotel masih sibuk menata meja dan kursi kegiatan
Memanfaatkan waktu, dari lantai 11 itu kekagumanku tiada hentinya memutari megahnya bangunan hotel, hingga berhenti disuatu titik, keindahan dan kemegahan Masjid yang posisinya tidak jauh dari hotel, membuat mata ini terkesima. Tak henti, jempol ini mengabadikan rumah suci yang namanya mirip kota Andalusia, di Spanyol.
Masjid Andalusia di Sentul City salah satu bangunan megah, selain buat sholat, juga sebagai kegiatan keagamaan dan budaya bagi warga sentul city dan sekitarnya. Bangunan megah ini tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai peradaban islam dunia, juga simbol keindahan arsitekturnya.Â
Bangunan ini dirancang dengan sangat indah, menciptakan suasana yang menenangkan bagi para jamaah yang datang.
Termasuk saya sendiri, begitu terkagum-kagum dibuatnya. Betapa tidak, sesuai namanya, desain arsitektur yang menggabungkan unsur-unsur Islam dan nuansa khas Andalusia, Spanyol.
Perkembangan Islam di Andalusia, mengacu pada periode sejarah Semenanjung Iberia ketika diperintah oleh berbagai negara Islam dari awal abad ke-8 hingga selesainya Reconquista pada akhir abad ke-15. Era ini terkenal dengan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan arsitekturnya, dengan kota-kota seperti Cordoba, Seville, dan Granada menjadi pusat pembelajaran dan peradaban.
Kekhalifahan Umayyah mendirikan pemerintahan di Andalusia pada tahun 711 M, dan selama berabad-abad, berbagai dinasti seperti Bani Umayyah, Almoravid, dan Almohad memerintah wilayah tersebut. Ini adalah masa yang relatif toleran dan hidup berdampingan di antara umat Islam, Kristen, dan Yahudi, yang sering disebut sebagai convivencia. Warisan Islam Andalusia yang kaya meninggalkan dampak jangka panjang pada budaya Spanyol, terbukti dalam arsitektur, masakan, bahasa, dan musiknya.