Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merah Putih dengan Segala Maknanya

30 Agustus 2023   09:02 Diperbarui: 30 Agustus 2023   09:07 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merah Putih menghias sebuah toko kelontong pinggir jalan raya (dokpri/subhan)

Merah putih lambang perwira, berkibar gagah perkasa menghias langit biru satu bulan lamanya, ditambah umbul-umbul warna warni menambah semaraknya bulan Agustus.

Pemilihan Merah Putih pada bendera Indonesia bukan hanya sebatas pilihan warna. Kibarannya bukan tanpa makna. Sungguh mendalam makna filosofis yang terkandung pada Bendera Merah Putih. Melalui dua warna tadi, sejuta nilai ingin disampaikan pada seluruh anak negeri ini.

Begitu memasuki bulan Agustus, merah putih warna paling mendominasi menghias rumah-rumah, emperan toko kelontong pingir jalan, gedung-gedung perkantoran bahkan lautan mulai berhias warna merah putih.

Uniknya, warna merah putih juga melekat pada alat bantu jalan seseorang yang kurang beruntung, sebut saja tunawisma atau pengemis berbentuk seperti gerobak kecil dengan roda dibawahnya. Sayangnya, selesai bulan Agustus tiada lagi warna merah putih, sudah bercampur jingga, ungu, biru, kuning, hijau, coklat dan abu-abu.

Warna merah putih menghias kursi roda salah seorang tunawisma (dokpri/subhan)
Warna merah putih menghias kursi roda salah seorang tunawisma (dokpri/subhan)

Nilai filosofis tersebut warna merah putih itu ibarat sebatang tubuh manusia, harmonisasi darah merah dan darah putih menjadikan tubuh mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik (sehat). Tatkala sistem kerja darah merah dan darah putih tak lagi "harmonis" akan menimbulkan berbagai penyakit.

Warna merah putih mengandung makna "sumpah setia" sejak tubuh dialiri oleh merahnya darah (hidup) sampai kematian (putih tulang belulang), hingga akhir menutup mata.

Berkibarnya bendera merah putih di angkasa memberikan makna tingginya cita-cita dan martabat bangsa Indonesia. Kibaran sang merah putih pertanda menyatu dengan alam dan hidup harmonis dengan semesta. Kibarannya disebabkan adanya angin dari alam yang terjaga. Bayangkan, apabila tidak ada hembusan angin, bendera tidak akan berkibar. Ibarat kehidupan makhluk hidup tanpa oksigen bakalan mati.

Bendera merah putih merupakan wujud sumpah setia anak bangsa Indonesia. Selama hayat masih dikandung badan, bakti untuk negeri yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kertoraharjo akan terwujud. Wujud kesyukuran yang tiada henti kepada keagungan Alloh SWT, sang pemilik hidup dari semua makhluk hidup maupun mati.

Engkau telah berkibar gagah di menghias Indonesia selama 78 tahun. Banyak catatan yang akan engkau torehkan. Tinggal bangsamu yang berkaca pada apa yang telah dilakukan dalam mengisi kemerdekaan ini. Bila tersisa rasa malu, kibaranmu akan semakin membahana dan perkasa selamanya. Tapi, tatkala rasa malu tak lagi tersisa, kibaranmu hanya akan menyisakan kepiluan tertunduk malu melihat kesenjangan hidup yang terjadi.

Tinggal kita yang bisa menjawabnya. Akankan Sang Merah Putih tinggal sebatas simbol bisu tanpa pesan, berkibar tak tau haluan. Atau kibarannya mengandung sejuta nilai yang patut dipedomani bila masih ada rasa kebangsaan dalam dada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun