Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Terima Kasih Sayang

10 Agustus 2023   20:39 Diperbarui: 10 Agustus 2023   20:44 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Terimakasih sayang....
Dirimu telah mengizinkanku menyentuh hatimu melalui pancaran indah dari manik matamu....

Rasa hebat menghampiriku, acapkali kedipan dan lirikan itu membutakan mata hati ini......

Entahlah, pokoknya kedipan itu bagai kilatan petir yang membelah bumi dan lautan.....

Sangking terkersima pesona indahmu, aku terjatuh dalam lubang cinta bak palung laut terdalam....

Takjub akan kelembutan dan keanggunanmu, tak berkedip aku menatapmu, tidak salah aku menyebutmu sebagai makhluk Tuhan paling seksi

Aku tahu, tak mungkin bersamamu, setidaknya mengenalmu sama halnya memilikimu.....

Inikah jatuh cinta, serba salah, bagai dua sisi mata uang melukai hatimu dan dia....

Aku malu yang tak tahu malu ini, menuliskan sejuta syair indah, tak mampu menggambarkan rasa ini terhadap dirimu...

Maaf ini hanya angan belaka...

Aku tak mengerti, mau berkata apa, lidahku kelu, otakku seakan buntu mengharapmu yang tak kunjung bertemu.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun