Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pahit Manisnya Ampas Kopi Kehidupan

30 Juni 2023   09:08 Diperbarui: 30 Juni 2023   09:35 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pahit manisnya ampas kopi kehidupan, secantik parasmu, menurutku cantikmu pantas untuk diperjuangkan, Manisnya hanya pelipur lara,  lenyap dalam peraduan....

Pahit manisnya ampas kopi kehidupan, ibarat gerakan arus balik desentralisasi di suatu wilayah, sebab langkah ini merupakan ekspresi lempar batu sembunyi tangan, menyisakan pahitnya ampas kehidupan....

Tengok saja isi cangkir itu, labil dan cenderung goyah mengikuti irama noda pahitnya ampas kehidupan...

Gelas mungil kosong tiada daya ketika isinya terkuras sedari hangat-hangat kuku....

Entah siapa pemilik cantiknya parasmu, dimana auranya tahan lama hingga penghuni langit cemburu dibuatnya....

Sedari tadi mata rentaku tak berkedip menatap indahya binar bola matamu, sementara jari jemariku sedari tadi belum tuntas menuliskan kisah baiknya sang bidadari....

Tak berharap memelukmu setinggi puncak himalaya, apalah dayaku, rautku ternoda berita politik, berita sampah yang mengancam keberlanjutan lingkungan dengan segudang permasalahannya .....

Dan...

Aku terperanga, berkhayal menempati cantiknya relung hati sang bidadari...

Ah...tersadar, rupanya aku hanya berkutat pada tulisan semata, tak mampu menghapus masa lalu...

Ini benar-benar habis manis sepah dibuang yang patut dikoreksi kewarasanku menikmati ampas kopi kehidupan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun