Aku yang mengagumimu hanya mampu tertegun, membisu
Biarlah itu jadi rahasiaku...
Entah bagaimana rasa ini terus bergejolak...
Entah sampai kapan rasa ini terbukti nyata...
Semua berkecamuk campur aduk bak es campur mendinginkan hati yang membara...
Tanpa suara, sembunyi dalam sunyi...
Aku tak mampu berkata-kata ketika mentari rehat menyinari bumi...
Sayang, sebenarnya aku tak berharap banyak memilikimu
Aku yang mengagumi mu...
Meski dirimu pernah mengisi hatiku yang kalut akan keadaan, sebab tidak semua perempuan bersedia menaruh hati dengan kondisiku...
Hanya perempuan berhati malaikat saja yang tulus mengerti akan itu, bukan karena foya-foya semata...
Terlalu sakit jiwaku jika aku menginginkanmu, tidak adil tentunya bagimu...
Saat ku tahu benar kau takkan pernah sadari
Teruntuk kamu yang menjadi doaku di malam hari
Entah bagaimana aku harus bertindak
Bak hujan yang datang dengan mendung lalu berlalu
Sontak mengingat kamu yang hebat dihari-hariku, berharap padamu membuatku sesak
Meski perih, aku mampu menyembunyikan rasa ini..
Namun bukan untuk selamanya
Kelak, jika Tuhan berkehendak
Kau akan tahu alasanku masih tetap menginjak bumi bersama lara...