Geliat dan Gelagat Lalat Dalam Gelas di Tengah Pandemi yang Masih Menggurita
Seperti biasa pada akhir pekan, kami mempunyai misi jelajah Kopi di kota Makassar. Untuk kali ini menyambangi salah satu tempat ngopi di black white coffee cafe dibilangan sudut Makassar, tepatnya di sudut Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar. Â
Melihat desain interiornya terbilang kekinian kok, cafenya berdesain industri yang berbahan rangka baja, sehingga terkesan macho namun elegant. Pengunjung betah berlama-lama di tempat nongki-nongki tersebut. Semakin sore cafenya semakin padat pengunjung.
Meski pandemi covid-19 masih menggurita, namun geliat perekonomian di dunia perkopian perlahan namun pasti mulai bangkit menghiasi kota Daeng ini. Hal ini boleh dilihat dari menjamurnya tempat-tempat ngopi di Makassar. Untuk sekitar Sudiang Kecamatan Biringkanaya saja tak terhitung jumlahnya.
Mulai dari Warkop Walleta, 5.0 Coworking Space Cafe, Warkop Opale, Warkop Bantilang, Warkop 151, Â Hub Cafe, ATM Kopi, Warkop Dg. Annas Perintis, Warkop Baddoka dan masih banyak lagi kedai-kedai kopi bertumbuhan berjuang mendulang rupiah.
Selain ngopi, sebenarnya tujuan utama pengunjung menyambangi warkop maupun cafe itu sebenarnya mencari signal Wifi untuk berselancar di google sembari diskusi.
Untuk kali ini kami memesan menu vietnam kopi dingin, mengingat cuaca di Makassar memasuki pancaroba seperti sekarang ini. Terkadang panas, terkadang hujan sehingga cuaca kian tidak menentu.
Tidak hanya ngopi, kami juga memesan gorengan sekaligus mencari inspirasi tulisan. Sejauh mata memandang karyawan di Black White Coffee Cafe secara keseluruhan didominasi perempuan termasuk Baristanya, secara tidak langsung ini salah satu bentuk penerapan pengarusutamaan gender di dunia perkopian diantara dominasi laki-laki.