Tiga pemuda asli Tegal ini merantau ke Makassar guna menimba rejeki. Bagi mereka pekerjaan halal adalah mengerahkan kemampuan dan keahlian mengolah Martabak telor dan Terang bulan secara profesional dan halal.
Selain halal mereka juga begitu iklash melayani pembeli, sehingga rasa olahannya begitu enak dan nikmat sekali untuk disantap.
Terang bulan seribu rasa milik 3 pemuda asal Tegal ini rasanya memang membegal hati peminatnya. "dalam semalam dua rak telor bebek ludes, artinya setengah kilo bahan adonan martabak tak tersisa." Terang Yusuf Saat ditanya awak media.
"Kami sudah 12 tahun merantau ke Makassar." Imbuhnya sambil meracik martabak telor pesanan pelanggan.
Lokasi penjualannya memang strategis, tepat menempati sudut jalan Pajayyang Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Tiga pemuda asal Tegal ini bernama Yusuf, Bani, Gusni. Ketiganya cukup lama bertahan hidup di perantauan, tidak lebih dari 12 tahun meninggalkan kampung halaman ke Makassar berjualan martabak telur dan martabak manis di Makassar dikenal Terang Bulan.
Di Indonesia, dikenal dua jenis martabak yaitu Martabak Manis di Makassar disebut Terang Bulan dan Martabak Telur.
Yusuf, Sore itu sibuk melayani pembeli. Kedua tangannya lincah membanting-banting adonan tepung terigu. Dia memipihkan adonan tersebut hingga sangat tipis. Setelah itu, adonan tersebut dimasukkan ke wajan lebar berisi minyak panas.
Tak lupa, dia memasukkan campuran telur, daging dan daun bawang teropong ke tengah adonan berdiameter sekitar 40 sentimeter. Kemudian melipatnya hingga matang, lalu diangkat. Dan aroma sedap nan gurih semerbak menyeruak di udara. Ya, martabak telur spesial siap disantap pelanggannya.
Sekiranya tepatlah dikatakan martabak racikan 3 pemuda asal Tegal ini memang terang se benderang bulan purnama di malam hari. Dan kini martabak telur sangat populer di negeri tercinta kita ini dan sudah tersebar.
Uniknya martabak telor yang memiliki rasa yang gurih, sering dijajakan bersama dengan martabak manis oleh para pedagang kaki lima diberbagai kota di Indonesia, padahal kedua makanan tersebut sangat berbeda jauh, atau mungkin hal ini karena namanya yang hampir mirip sehingga para pedagang menjualnya secara bersamaan.