DWP BBKSDA Sulsel Aksi Peduli Bumi dengan Menanam dan Buat LRB

DWP BBKSDA Sulsel memperingati hari bumi dengan menanam dan membuat Lobang Resapan Biopori.  Aksi ini gunan memanen air hujan ketika hujan sekaligus menyimpan air tanah ketika kemarau tiba.Ketua Dharma Wanita  (DW) Persatuan  BBKSDA Sulsel,  Ny. Christine Thomas Nifinluri,  bersama Ny. Ahmad Yani (Wakil Ketua I), Ny. Nur Alam (Wakil Ketua II dan Ny. Alias (Ketua Bidang Ekonomi) dan pengurus serta anggota, memperingati Hari Bumi dengan menanam dan lubangi bumi dengan membuat lobang resapan biopori.

Aksi menanam dan lubangi bumi,  dilakukan di depan kantor  BBKSDA Sulsel sebagai wujud peduli pada lingkungan kantor,  tempat para suami beraktifitas.

Membuat LRB/dokpri

"Dengan membuat biopori diharapkan tidak ada lagi air yang tergenang di area kantor saat musim hujan," kata Christine,  yang juga aktif di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dibawah di Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
"Fungsi biopori sebagai lubang resapan, akan menyimpan air dimusim hujan dan menyiapkan air dimusim kemarau, " jelas alumnus Kehutanan  Unhas 87 sambil tersenyum didampingi ibu-ibu DW lainnya.

Selain membuat Lubang resapan Biopori, Christine yang didampingi pengurus DW menunjukkan aksinya menanam pohon bersama.

Tanam pohon dihalaman depan kantor BBKSDA Sulsel/dokpri

Sebelum melakukan  aksi, para pengurus  DWP  BBKSDA telah melakukan rapat membahas program kerja triwulan dan semester untuk mendukung program kelestarian lingkungan dan kehutanan serta kegiatan sosial sebagai peduli  pada sesama.

Salah satu kegiatan jelang ramadhan, DW BBKSDA menginisiasi makan lesehan bersama  pejabat dan seluruh staf lingkup BBKSDA dengan  memakai daun.

Makan bareng lesehan menggunakkan piring daun pisang/dokpri

"Kebersamaan yang luar biasa. Karena kami yang selama ini hanya mendukung  suami dari rumah, sekarang sudah bersama di kantor." kata salah seorang ibu DW.
Kebersamaan yang sangat terkesan,  duduk bersama menikmati santapan masakan yang diolah ibu-ibu DW dan karyawati dengan lesehan.