Baru saja tersiar kabar pembunuhan di Blitar Jawa Timur, dimana jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam sebuah koper.
Kabar miris juga tertulis dari Bogor. Dimana seorang suami tega membunuh istri gara-gara dimintai uang cicilan motor. Kabar berunut ini sangatlah menyesakkan dada ditengah upaya pelaksanaan pesta demokrasi yang langsung, umum bebas, jujur, adil.
Setidaknya apapun yang terjadi, pesta penentuan masa depan indonesia tetaplah harus berjalan sesuai jadwalnya. Adapun peristiwa diluar Pemilu bak  dongeng di siang bolong.
Masak suami tega membunuh istri sendiri hanya karena hal-hal yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan akal sehat.
adahal korban yang dibunuh tersebut acapkali digauli hingga membuahkan keturunan, sangat disayangkan, gegara cicilan motor ada seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya sendiri.
Sebagai laki-laki dari suami yang memiliki istri dan anak-anak, saya mengutuk perbuatan ini.
Dan memang diakui tingkat egoisme laki-laki jauh lebih dominan dari pada wanita. Sedangkan wanita lebih menggunakan perasaan.
Pembunuhan terjadi di gudang rongsokan milik Hendra di Kampung Kayumanis Bondol RT 03/03 Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal Bogor, Jumat (5/4/2019).
Perbuatan keji dipicu hanya persoalan istri minta uang tagihan buat cicilan motor. Lantaran jengkel memuncak, naik pitam. Dengan gelap mata pelaku membunuh korban.
Seperti berita-berita sebelumnya, bahwa pembunuhan dan pencurian lebih sering menerpa kaum marjinal, sebaliknya berita korupsi didominasi kaum kapitalis yang memiliki pendidikan memadai.
Wanita malang tersebut bernama Anisa, 36, warga Ciseeng, Parung. Pelaku berinisial MM warga Kampung Moyan Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang yang tidak lain adalah suaminya sendiri.