Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

BRC Hadirkan Akademisi Unhas, Guru Besar IPDN Bahas Budaya Politik dan Wisata Demokrasi

11 Maret 2019   10:10 Diperbarui: 11 Maret 2019   10:31 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bro Rivai Hadirkan Akademisi Unhas, Guru Besar IPDN Bahas Budaya Politik dan Wisata Demokrasi/dokpri

 Mendekati pesta demokrasi Indonesia yang tinggal menghitung hari yakni pada 17 April 2019 mendatang, Brorivai Center (BRC) menggelar Table Talk Series untuk  
ketiga kalinya. Minggu 10 Maret 2019."
 

Bro Rivai/dokpri
Bro Rivai/dokpri
Berlangsung di Warunk Upnormal, Jalan Andi Djemma 72 Makassar, kegiatan yang mengusung tema  "Budaya Politik dan Wisata Demokrasi" menghadirkan narasumber Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Prof Dr Nurliah Nurdin SSos MA, dan Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Hasrullah MA. Pendiri BRC, Dr Abdul Rivai Ras, turut hadir mendampingi para pembicara dan memandu  
jalannya sesi dialog.
 
Sebelumnya, BRC telah dua kali sukses menggelar kegiatan Table Talk Series, yakni pada Januari dan Februari 2019, lalu.
 
Dr. Hasrullah/dokpri
Dr. Hasrullah/dokpri
Rivai Ras dalam sambutannya mengungkapkan, "dinamika politik Indonesia saat ini belum mencerminkan demokrasi yang substantif."
 
"Pro-Kontra wajar-wajar saja, namun budaya dengan politik bermartabat perlu diciptakan sebagai sebuah proses merawat demokrasi tetap sehat," ujar Bro Rivai, sapaan akrab Rivai Ras.
 
Penataan dan nilai-nilai budaya politik saat ini, kata Rivai, perlu dievaluasi dan diinvestigasi kembali.

"Kita perlu mengevaluasi tata politik kita sekaligus menginvestigasi nilai-nilai budaya dalam jantung tradisi-tradisi masyarakat Indonesia sekarang ini, dimana kita ketahui bersama, tindakan a-moral seperti hoax, fitnah, ghibah, telah menjadi kebiasaan masyarakat di negara kita, apalagi menjelang saat-saat Pilpres sekarang.

Dan hal itu dilakukan sejumlah kelompok  yang berupaya melakukan aksi disharmoni hanya demi kepentingan jangka pendek," terangnya.
 
Maka dari itu, lanjutnya, BRC Table Talk seri ketiga ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut.
 
"Melalui Table Talk ketiga ini, kita sama-sama berharap dapat mengetahui seperti apa budaya dan komunikasi politik yang baik yang harus kita ciptakan agar kondisi disharmonisasi tidak terjadi di Pilpres nantinya," pungkas Bro Rivai.
 
Sementara itu, Dr Hasrullah memberi apresiasi untuk Bro Rivai atas inisiatifnya menggelar wahana pendidikan politik, BRC Table Talk.
 
"Kita butuh tokoh untuk memunculkan Sulsel di panggung nasional. Salah satu tokoh yang  
kita miliki sekarang ini yah Bro Rivai," ujarnya.
 
Sedangkan Prof. Nurliah Nurdin, BRC memulai sesuatu pendidikan politik yang sangat positif  
bagi masyarakat dan itu yang kita perlukan.

img-20190310-wa0032-5c85d0e46f187b3a4b69ffe3.jpg
img-20190310-wa0032-5c85d0e46f187b3a4b69ffe3.jpg
Secara lugas, Guru besar IPDN menyampaikan, "Negara maju tidak akan berkembang tanpa intervrensi dari masyarakatnya."

"Ilmu politik mengajarkan bagaimana menggapai kekuasaan dengan kesepakatan, tanpa ilmu politik kekuasaan akan melenceng semaunya," Tukas Nurliah.
 
Diimbuhkan Nurliah, "politik adalah ilmu peradaban, kalau kita tidak belajar politik, maka peradaban tidak ada."

"Harus ada penghubung antara masyarakat dan pemerintah, fungsi itu seharusnya dilakukan  
oleh partai, tapi BRC telah menjalankan fungsi itu. Lembaga ini bisa mencerdaskan masyarakat dalam hal politik," Pungkasnya.

Guna mencerdaskan masyarakat, BRC Table Talk akan berlanjut seri ke empat. Mari kita tunggu tanggal mainnya Bro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun