Tak dinyana, bermain dihadapan publiknya sendiri Real Madrid yang diatas kertas mampu memulangkan Ajax Amsterd, justru mati kutu dikandangnya sendiri.
Hasil minor ini tentu tamparan memalukan bagi tim tajir asal kota Madrid Spanyol ini. Ujian berat dialami Madrid hanya dalam sepekan bertubi-tubi sebanyak dua kali dirundung duka, pasca dihajar Barcelona, lalu dihabisi Ajax. 1-4.
Setidaknya klub yang pernah dihuni pemain bintang Zidane dan Cristiano Ronaldo ini, begitu mendominasi benua biru.
Kondisi ini berbalik 180 derajat. Kekalahan demi kekalahan menaungi kubu Real Madrid. Di La liga saja posisinya ditempati Atletico Madrid, dipastikan dua trofi bergengsi Copa Del Rei dan Piala Liga Champion tahun ini  hilang dari genggaman.
Real Madrid sendiri sebagai tim di Liga Champions dengan status pemegang gelar terbanyak dan juara di tiga musim terakhir. Tetapi kejayaan itu runtuh dalam sekejap di fase 16 besar.
Tak dinyana bahwa tim nomor satu sekaliber Real Madrid bakal kehilangan panggung di Liga Champions?
El Real adalah pemegang gelar terbanyak, dengan 13 titel juara Liga Champions sementara AC Milan di urutan kedua dengan raihan 7 titel.
Seharusnya berbekal kejayaan itu, rasanya tak mengejutkan kalau Liga Champions disebut sebagai lokasi bermainnya Real Madrid mendulang popularitas. Sampai kesuksesan itu mandeg di musim ini.
Yang membuat Real Madrid terhenti di babak 16 besar pada musim ini saat main kandang, tentu merupakan aib bagi Raksasa Spanyol ini yang kandas 1-4 tangan tamunya Ajax.
Usai menang 2-1 pada leg pertama di Amsterdam, Madrid malah melepaskan keunggulan dan kalah 1-4 di Santiago Bernabeu, Rabu (6/3/2019) pada leg kedua.
Hasil ini mengondisikan Real Madrid angin-anginan, secara khusus di Liga Champions.