Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lantaran Belum Ada Jembatan, Prosesi Pemakaman Warga di Desa Ini Hanyutkan Keranda ke Sungai

15 Februari 2019   09:07 Diperbarui: 15 Februari 2019   09:48 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantaran Belum Ada Jembatan, Untuk Prosesi Pemakaman Warga di Desa Ini Hanyutkan Keranda ke Sungai. (sumber gambar: tribunjatim.com)

Ditengah-tengah kebisingan suara alaram mobil pengantar jenasah di kota metropolitan, dibarengi brutalnya klakson-klakson iring-iringan pengantar jenasah mengurai kemacetan jalan raya.

Ditemui pemandangan begitu njomplang, mengharukan sekaligus mengerikan di sebuah desa terpencil beralamat di
Dusun Gorekan Lor, Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur nampak pemandangan prosesi pemakaman tak lazim.

Dikatakan tak lazim ini disebabkan proses pemakaman jenazah salah satu warga tersebut dengan cara menghanyutkan keranda ke sungai untuk mencapai tempat pemakaman umum.

Pekuburan tersebut, kebetulan lokasinya berada di desa sebelah. Perjuangan menghanyutkan keranda ke sungai begitu mengerikan, melebihi film petualangan Indiana Jones.

Proses menghanyutkan keranda jenazah untuk menyeberang sungai. Lantaran belum adanya infrastruktur berupa jembatan. Akhirnya, warga berupaya keras memakamkan jenazah, menghanyutkan keranda ke sungai yang di bawahnya diberi ban agar bisa mengapung adalah satu-satunya cara bisa ditempuh.

Warga harus bergotong royong, mengabaikan nyawanya sendiri demi melangsungkan proses pemakaman di Tempat Pemakaman Umum posisinya diseberang sungai. Warga terlebih dahulu menyiapkan ban bagian dalam mobil sebanyak tiga buah guna mengapungkan keranda. Penyeberangan keranda ke sungai Kali Lamong sempat viral diberbagai media online, Selasa (12/2/2019).

Belum tersedianya jembatan penghubung, saat ada warga meninggal yang bertepatan di musim hujan, iringan pengantar lebih mengutamakan keselamatan, selain banjir saat melintasi sungai tak jarang warga nyaris hanyut terbawa arus deras sungai, sementara proses pemakaman harus disegerakan.

Sebaliknya, kalau musim kemarau tidak terlalu berbahaya, sebab melintasi sungai yang airnya tidak berarus deras alias kering.

Selama ini, warga sudah mengajukan pembangunan jembatan ke pemerintah setempat, namun belum juga membuahkan hasil, satu-satunya cara agar aspirasi tersebut terealisasi, warga sengaja memviralkannya ke media sosial

Adapun maksud dan tujuan warga mengupload proses pemakaman dengan menghanyutkan keranda ke sungai biar pemerintah tahu bahwa di Gresik masih ada keadaan yang seperti itu, sebagaimana diberitakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun