Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tentang Pantai dan Pohon

5 Februari 2019   16:05 Diperbarui: 5 Februari 2019   16:28 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: pixabay/free-photos)

Tentang pantai dan pohon...
Deburan ombaknya memeluk pepohonan hingga merindanginya dari teriknya mentari...

Dengan pantai-pantai yang dibelai oleh birunya kejernihan lautnya...

Di sini...
Nyiur melambai sepoi-sepoi katupkan visionerku...

Gemerisiknya dedaunan belantara hembuskan kedamaian, tuk bersinergi sama empat elemen bumi, mereka adalah angin, tanah, air dan api...

Jernihnya pantai itu menghisapku pada sungai-sungainya seperti kristal...

Dimana, pantai-pantai ini berbeda dari bagian-bagian lainnya...

Melimpah airnya, pepohonan merindang penuhi lanscapenya...

Hamparan pepohonan kokoh merangkul tanah tampak anggun penuhi ruang-ruang ketandusan...

Dan kini..
Akar rumput sampaikan selamat tinggal pada kejernihan pantainya...

Apa artinya kerinduan kepada langit-langit biru tat kala sampah menjarah kejernihannya.. 

Menjauh habitatnya, rusaklah rumahnya, matilah induk semangnya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun