Tidaklah salah menyatakan bahwa bulan Januari dimaknai "Hujan Sehari-hari" benar saja intensitas hujan di bulan Januari memang seperti kondisinya.
Apapun dalihnya, fakta berbicara bahwa Januari merupakan ideom dari hujan sehari-hari, dampaknya bermacam-macam. Mulai banjir, pohon tumbang hingga rumah hanyut
Paling mudah kita jumpai adalah berita banjir melanda Indonesia. Kali ini khusus kota Makassar saja, lantaran saya sendiri Pujakesuma alias Putera Jawa Kelahiran Sumatera tepatnya kota Palembang yang kebetulan lokasi mencari nafkahnya di kota Makassar.
Diakui bahwa Perumahan tersebut memang diketahui merupakan salah satu titik langganan banjir di Kota Makassar.
Rendaman banjir tersebut bukannya tanpa sebab. Salah satu penyebabnya tentulah terganggunya drainase, selain itu terjadi pendangkalan sungai yang lokasinya tidak jauh dari BTN Kodam 3 Makassar.
Akibatnya, warganya pun terpaksa mengungsi ke rumah kerabat, masjid, rumah susun, dan lainnya. Ketinggian luapan airnya bervariasi, bahkan ketinggian air mencapai 170 cm. Selain genangan air hujan, banjir juga disebabkan air sungai yang meluap.
Akar masalahnya bermuara dari drainase yang kurang proporsional juga pendangkalan sungai disertai budaya menjaga kebersihan lingkungan masih minim. Selain dari pada itu mudahnya perizinan investor kakap menyebabkan air tidak tahu jalan pulang.
Penasaran akan lokasinya silahkan datang melalui Jalan Poros Paccerakkang menuju Perumahan BTN Kodam 3 Makassar. Ketika musim penghujan seperti ini ketinggian air di ruas jalan yang juga menghubungkan Kota Makassar dengan Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Moros, mencapai pinggang orang dewasa.
Selain BTN Kodam 3-Paccerekkang langganan banjir menghampiri BTN Antara, Perum. BPS I serta perumahan lain yang tersebar di Kota Anging Mamiri. Kabupaten tetanggapun tak luput terendam banjir sehingga melumpuhkan aktivitas warga.
Hingga saat ini tingginya intensitas hujan belum sudi beranjak dari Kota DaengÂ