Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kasi Kebersihan Kecamatan Biringkanaya Bersedekah Sampah

10 Januari 2019   12:54 Diperbarui: 10 Januari 2019   12:55 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bersedekah tak selamanya menggunakan uang.  Ketika kita ingin bersedekah, namun pada saat bersamaan tidak punya uang?.

Jangan khawatir, berbekal sampah kini warga bisa tetap bersedekah. Upaya ini seperti yang dilakukan Kasi Kebersihan Kecamatan Biringkanaya, Andi Achiruddin yang ingin merubah mindset kita memulai memilah sampah rumah tangga sebelum dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara.

Andi Achir menuturkan, "yang selama ini bahwa sedekah itu hanya diberikan berupa materi, tetapi ternyata bersedekah juga bisa menggantinya dengan sampah yang bernilai rupiah." Urai Kasi Kebersihan Kecamatan Biringkanaya.

Anggapan selama ini sampah hanyalah sampah tak berguna. Bagi mereka sampah bernilai rupiah.

Selain sebagai gerakan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup, Sedekah Samph ini tentu akan membawa kebaikan dunia akherat.

Adapun sampah yang bernilai ekonomis terdiri dari atas, kertas, plastik, kardus bekas, koran bekas dan sisa botol air minum mineral, sisa gelas air minum mineral serta besi rongsokan.

Berikut urutan sampah berdasarkan lama proses penghancurannya:

Sampah organik, atau sampah yang berasal dari bahan alami seperti sayur, kulit buah, dan lain-lain akan hancur dalam hitungan hari atau minggu. Atau paling tidak kurang dari satu bulan. Sementara sampah kertas akan terurai dalam waktu dua sampai enam bulan.

Kantong plastik biasa membutuhkan waktu sepuluh sampai 12 tahun untuk terurai. Botol plastik lebih lama lagi. Karena polimernya lebih kompleks dan lebih tebal, botol plastik memiliki waktu 20 tahun untuk hancur. Sedangkan sterofoam biasa yang sering digunakan di Indonesia, membutuhkan waktu 500 tahun untuk bisa hancur sempurna, jenis satu ini boleh dikatakan "sampah abadi."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun