Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fenomena Politik Dorong Mobil dan Politik Hantu

7 Juli 2018   18:34 Diperbarui: 7 Juli 2018   18:51 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fenomena lainnya adalah terpilihnya dua orang calon kepala daerah yang berstatus tersangka kasus korupsi. Salah satunya bahkan kini tengah ditahan KPK. Bagaimana kita mengambil pelajaran dari fenomena pilkada ini, untuk perkembangan demokrasi ke depan?

Kemenangan kotak kosong, selain pendukung DP, tentu ada pendukung lain yang ikut menggerakkan opini untuk memilih kotak kosong, karena dengan kemenangan kotak kosong, berarti semua dapat mengusung calon-calonnya pada 2020, termasuk semua Partai politik, maupun Independen.

Terserah anda mau menganut politik dorong mobil mogok, apa memilih menganut politik hantu. Asal jangan menganut politik kentut, pasalnya politikus seperti ini plintat-plintut, tidak bisa dipercaya pangkal ujungnya.

Makassar, 7 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun