Rasa ingin tahu para wartawan, menyelidik hingga bisa bertemu Alberto Fantrau. Mereka menanyakan kebenaran kisah yang diceritakan Ronaldo.
Beliau tegaskan bahwa itu benar dan selepas pertandingan itu karier Fantrau terus terkubur, dari saat itu dia menganggur hingga hari ini.
Wartawan pun akhirnya melihat sosok Fantrau yang diceritakan Ronaldo. Ternyata kehidupan Frantau cukup mengejutkan para pencari berita. Akibat menganggur bukannya jatuh miskin, Fanrau justru menikmati "kenganggurannya" dengan memiliki rumah mewah, bahkan terdapat sebuah mobil Mercedes keluaran terbaru terparkir di garasi rumahnya.Â
Pencari berita langsung bertanya pada Alberto, "Tanpa memiliki pekerjaan tetap bagaimana anda mampu memiliki semua ini? Anda tampak nyaman dengan keadaan sekarang".
Lagi-lagi Alberto menjawab singkat, "Semua ini? Pemberian dari Ronaldo".
Dari kisah ini, Berapa banyak yang sanggup berbuat seperti tindakan Ronaldo dan Alberto? Sebaliknya banyak diantara kita menyombongkan diri, lebih menonjolkan sikap mementingkan diri sendiri dan tidak menghargai bantuan setelah diberikan orang lain.
Siapa sangka, Ronaldo yang dikenal arogan, suka gonta-ganti pasangan, ternyata memilki jiwa sosial begitu luar biasa, termasuk Martunis korban tsunami Aceh dia bantu tanpa pamrih. Saat terjadi Tsunami dahsyat di Aceh, didapati bocah tersebut bergelayutan disebuah pohon guna menyelamatkan diri dari musibah tsunami Aceh. Ronaldo merasa iba melihat Martunis, lantaran mengenakan kostum Portgal dan mengadopsinya sebagai anak angkat.
Bagi kita, perkara kostum sebuah tim mungkin tidak ada artinya, bagi Ronaldo, kostum timnas sepakbola menjadi hal emosional, padahal Martunis bukan keluarga, saudara, adik, kakak dari Ronaldo.
Kita bisa memetik kisah inspirasi dari seorang mega bintang Christiano Ronaldo. Ketika berhasil, bersyukurlah dan jangan seperti 'kacang lupa akan kulitnya'. Â
Setiap orang yang terlibat dalam sebuah keberhasilan, jangan lupakan budi mereka. Jadilah bagian dari kejayaan orang lain.
Makassar, 28 Mei 2018