Kawasan karst Rammang-rammang di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan menjadi salah satu destinasi wisatawan asing maupun lokal. Tidak hanya karena keindahan panorama alamnya, jaraknya yang hanya sekitar 40 km dari Kota Makassar menjadi tantangan tersendiri bagi para wisatawan untuk menyusuri sungai.
Istilah Rammang-ramang berasal dari bahasa Makassar berarti awan atau kabut. Dimana kondisi alam disana pada pagi hari kawasan tersebut diselimuti awan dan terkadang kabut tebal, yang jelas bukan debu dari industri
tambang. Sebelum dibuka sebagai tempat
wisata sempat menjadi kawasan penambangan batu kapur.
Ketika pertama kali menyambangi kawasan wisata alam ini, mataku dibuat takjub dengan eksotisme Rammang-rammang, gugusan pegunungan karst begitu memesona mata wisatawan. Saya sendiri baru pertama kali menyambangi rammang-rammang, pada Rabu (6/9) dibuat takjub panorama alamnya. Â Betapa indahnya alam Indoensia, kata yang tepat sebagai gambaran akan
kebesaran ciptaan-NYA.
Untuk berjelejah sungai ke Rammang-rammang kita harus menggunakan perahu di Dermaga Rammang-Rammang yang tertata apik. Perahu-perahu yang berjejer rapi menunggu antrian. Kantin pun menjamur memenuhi rasa dahaga para pelancong. Kawasan wisata Rammang-rammang bisa diakses dengan perahu jolloro dari dermaga di Desa Salenrang, tak jauh dari Pabrik Semen Bosowa Maros. Berjarak sekitar 40 km dari Kota Makassar, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 40 menit.
Kawasan ini memang memiliki pesona tersendiri. Untuk mencapainya kita pertama harus menyusuri sungai dengan batu-batu besar, seperti tumbuh dari dasar sungai. Sekelilingnya adalah aneka tanaman mangrove alami. Pada titik tertentu kita harus melewati celah batu karst yang cukup indah untuk pengambilan gambar yang hanya muat dilewati satu perahu ini. Tarif penggunaan perahu terbilang cukup mahal, dari Rp. 200 ribu-Rp. 350 ribu tergantung ukuran dan daya muat perahu.
Tiba di lokasi, kondisinya juga semakin sensasional. Ada banyak titik yang bisa dikunjungi di tempat ini. Di antaranya adalah situs Passaung, Padang Ammarung, Gua Berlian dan Gua Kelelawar. Namun tak semua pengunjung bisa ke titik tersebut. Paling banyak hanya keliling kawasan untuk berfoto dengan latar belakang gunung karst dan areal persawahan. Suasana yang sunyi dan sejuk membuat orang akan betah berlama-lama di tempat ini.
Deretan gunung karst yang ditumbuhi vegetasi alami menjadi daya tarik tersendiri bagi kawasan ini. Tempat ini tak pernah sepi pengunjung baik lokal maupun wisatawan asing. Keberadaan lokasi wisata ini dengan sendirinya akan mendorong warga untuk menjaga kawasan tersebut dari kerusakan lingkungan dan hutan sekitar objek tersebut. Maka warga kemudian menginisiasi tempat ini sebagai kawasan wisata. Dibutuhkan kesadaran dari pengunjung untuk turut menjaga kelestarian objek wisata rammang-rammang.
Pilihan Rammang-rammang sebagai destinasi kawasan wisata merupakan pilihan terbaik. Tempat seperti ini selain di Vietnam dan Tiongkok,
Indonesia menjadi surga wisata alam di Sulawesi Selatan, selain Taman Nasional Bantimurung. Siapapun yang berkunjung ke tempat ini harus bisa menjaga kebersihan lingkungan dan hutan, agar tidak tergerus industri tambang.
Melihat situasi sekarang kita cukup senang dimana bisa membuktikan bahwa rammang-rammang tempat wisata yang eksotis dimiliki Sulawesi Selatan. Keberadaan lokasi wisata ini akan mendorong warga menjaga kawasan tersebut dari investasi tambang.keberadaan Rammang-rammang sebagai tujuan wisata simbol perlawanan warga terhadap keberadaan tambang marmer yang sempat masuk kawasan tersebut.
Bentuk perlawanan warga mencegah kembali masuknya industri tambang-tambang dengan mengelola tempat tersebut sebagai kawasan wisata alam. Pilihan rammang-rammang sebagai kawasan wisata mungkin bukan pilihan terbaik, namun jauh lebih baik dari pada tambang. Ini jika dilihat dari perspektif perlindungan kawasan. Di sisi lain perekonomian warga terbantu, mereka membuka warung, homestay dan jasa parkir dan penyeberangan.
Lihat Travel Story Selengkapnya