Ditengah serbuan berita skandal Mega Proyek e-KTP yang menyebabkan aksi peyiraman air keras terhadap komisioner senior KPK Novel Baswedan belum tuntas. Centang perenangnya urusan Jemaah Haji Indonesia hingga viralnya kebiadaban manusia membakar hidup-hidup sesama manusia muslim tanpa memperhitungkan dampak buruk terhadap masa depan keluarganya, meskipun diduga MA mencuri Amplifier di sebuah masjid, perbuatan anarsisime tersebut tidaklah dibernarkan secara hukum.
Rivalitas derby Andalas pun menarik untuk diluas, sebagai penghibur lara. Tersaji tayangan Gojek Traveloka Liga 1 tahun 2017 antara tuan rumah Sriwijaya FC menjamu tamunya Semen Padang FC di stadion kebesaran 'wong kito galo' gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang pada, Jum'at (11/08/2017) pukul 19.30 WIB tadi malam berlangsung sengit.
Seperti berbagai prediksi sejumlah pengamat sepakbola, selaku tuan rumah Sriwijaya FC akan langsung mengambil inisiatif menyerang sejak kick off babak pertama dibunyikan wasit. Diawali dengan Nur Iskandar melakukan tekanan berbahaya ke jantung pertahanan Kabau Sirah, namun bola masih belum membahayakan tim tamu. Tim tamu terlihat mengatur tempo serangan sesekali sambil melakukan serangan balik, meski area gawang dikepung Sriwijaya FC yang dulunya bernama Persijatim akan tetapi masih menemui lorong buntu.
Sriwijaya FC mencoba membangun serangan dari lini belakang, bola-bola panjang diperagakan anak-anak SFC, lagi-lagi gagal dipenyelesaian akhir. Ditengah gempuran laskar wong kito, justru Semen Padang memberi ancaman serius bagi tuan rumah, akan tetapi masih mampu ditepis kiper Teja Paku Alam. Hilton nyaris merubah papan skor setelah menerima umpan terobosan Alberto Goncalves, sayangnya peluang itu mampi dimentahkan kiper Semen Padang Jandia Eka Putra. Hingga jeda babak pertama bubar skor bertahan 0-0.
Memasuki babak kedua Sriwijaya FC tampil impresif mengambil serangan untuk mencuri gol. Upaya yang dilakukan anak asuh Hartono Ruslan terbuang sia-sia. Semen Padang tidak tinggal diam melakukan perlawanan balik. SFC mampu merobek gawang Semen Padang FC menit ke-57 lewat sundulan Ichsan Kurniawan usai memanfaatkan umpan tendangan bebas, akan tetapi dianulir wasit asal Australia Shaun Robert Evan yang pernah memimpin laga Persib sua PS TNI lantaran terjebak off-side. Wasit asing tersebut memang mendapat tugas berat memimpin beberapa laga besar setidaknya kehadiran wasit asing mampu menjalankan tugasnya secara professional dan bertanggungjawab atas keputusannya di tengah sengitnya laga derby Sumatera.
Solidnya pertahanan kabau sirah belum mampu memberikan peluang bagi tuan rumah. Yohanis Nabar  melepaskan sepakan keras dari jarak cukup jauh, lagi-lagi peluangnya masih mampu diblokir kiper Semen Padang FC, sehingga musnah sudah peluang SFC memetik poin penuh menjalani laga kandang. Hingga pertandingan bubar skor tetap imbang 0-0. Dan memaksa mereka berbagi 1 poin. Payo SFC!
Makassar, 12 Agustus 2017
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H