Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sopir Ugal-ugalan Babak Belur Usai Lindas Ibu dan Anak

30 November 2016   13:10 Diperbarui: 30 November 2016   13:14 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: http://news.rakyatku.com/)

Dan, kebebalan tersebut telah menelan korban, salah satunya tetangga saya sendiri. Seolah eksistensi zebra cross proyek yang harus dihapuskan dari negeri ini, karena percuma saja ada tanda zebra croos di jalan raya jika itu hanya ilusi tanpa makna. Jangankan  zebra croos lah wong ada jembatan penyeberangan hanya sebagai penghias iklan ibukota dimana pejlan kaki juga lebih melanggar lalu lintas untuk menyeberang jalan, “pintas” salah satu alasan klasik yang tak sebanding dengan keselamatan nyawa kita sendiri.

Seakan kontruksi berfikir manusia moderen terkontaminasi ilusi kejahatan, kebrutalan dan pengkhianatan. Pernyataan ini menyingkapkan bahwa merenggut nyawa seseorang itu sesuatu yang sakral, padahal kecelakaan yang menimpa ibu dan anak ini gambaran kecil dari maraknya “raja jalanan” ibukota yang selalu menghadirkan teror tidak taat aturan termasuk aturan “rimba” pelampiasan amarah, padahal cara ini sama dengan pelaku tabrak lari yang membuat bangsa kita disebut bangsa bar-bar dan selama hidup kita akan selalu mendengar bunyi alaram dari mobil ambulan atas pengorbanan suatu kebenaran, mereka seperti terbuang dalam kemalangan adu kuasa pengendara jalan raya.

Agaknya ugal-ugalan menjadi alibi “nguber setoran” dan korban akan selalu bergelimpangan selama perilaku buruk dan melanggar aturan mudah dilakukan, dari pada mentaati nilai-nilai aturan jalan raya yang sebenarnya berdampak positif bagi orang banyak.

Makassar, 30 November 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun