Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pantaskah Manusia Sufi/Suci Disebut Nabi?

11 September 2016   18:25 Diperbarui: 11 September 2016   18:29 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah diatas tidak mengandung unsur tendensius apapun, kepada siapapun tanpa mengungkit-ungkit sesuatu yang pernah diberikan kepada orang lain. Tegas, akan tetapi berkarakter jujur dan adil. Nabi Muhammad SAW jauh dari perbuatan bebal, ancam-mengancam, teror, benci, dendam, gila harta, gila jabatan, korupsi-kolusi-nepotisme, di dunia birokrasi kita mengenalnya "suka tidak suka."

Sudah menjadi kewajiban manusia-manusia yang mengaku-ngaku dirinya penasehat spiritual atau motivator untuk memotivasi dirinya sendiri sebelum menasehati orang lain, tanpa dendam kesumat.

Melihat fenomena masa kini, pantaskah manusia sufi/suci, penasehat spiritual, motivator disebut nabi, ketika masih mengagungkan materi? Ksatria itu lebih memaafkan seperti Rasululloh SAW.

Wallahu ‘alam bishowaf.

Makassar, 11 September 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun