Menganggap mudah hingga acuh
Menganggap sulit hingga cuek bebek...
Termenung memikirkan nasibmu
Seribu mungkinkah selalu muncul dibenakku
Akankah kau mendengar kecewa dan keluhanku
Api membara menjilat-jilat air berlumur darah
Lunglai, bersama air mata kecewa tak berdaya merubah kenyataan pahitÂ
Pertentangan yang tak pernah diduga dan dikira
Pandanglah...
Ki Hajar Dewantara, pejuang tangguh, bapak pendidikan sejati
Berjuang bersama tanpa pamrih Â