Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar "Budaya Baru" Indonesia

27 Februari 2016   13:10 Diperbarui: 28 Februari 2016   11:53 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semangatnya adalah mengurangi penggunaan “plastik/kresek” sampah plastik. Jadi nanti setiap belanja, bisa menggunakan goodie bag yang bisa dibawa dari rumah masing-masing. Sehingga sampah plastik yang sulit diurai akan berkurang jumlahnya.

Amar ma’ruf nahi munkar “berlomba-lombalah dalam kebaikan” masak iya sih? diajak berlaku baik pada “emoh” bahkan keberatan. Kalau sampah bau efeknya pada mengeluh, tapi tidak mau membersihkan. Nah, sekiranya banjir disertai gundukan sampah hingga merenggut korban jiwa seperti yang pernah menimpa sebuah perumahan di kota Bekasi, siapa yang patut disalahkan? Kecorobohan kita sendirilah sebagai manusia biang kerok bencana itu. Barang siapa menebar bencana, dia sendirilah yang memanenya. Sebaliknya ketika memupuk kebaikan, kita juga akan memanen kebaikan.

[caption caption="Tempat Sampah dari Tong Bekas"]

[/caption]

[caption caption="Tempat sampah dari limbah ban bekas"]

[/caption]Memilah sampah organik dan non organik sebelum membuangnya merupakan langkah efektif tak terpisahkan dari budaya peduli akan kebersihan lingkungan. Memanfaatkan tong-tong bekas sebagai tempat sampah atau ban bekas sebagai tempat sampah kaliber rumahan salah satu perbuatan kreatif bernilai ekonomis. Semua perbuatan baik tersebut kongkrit ‘kebersihan sebagian dari pada iman.’ Bagi Alloh dunia ini terlalu kecil, satu kali sentil menggunakan jari kelingking saja, sekejab dunia rata dengan tanah. Tidak ada yang tidak mungkin baginya-NYA. Kun fayakun-maka terjadilah.

Ini Negara Indonesia sesak dengan manusia-manusia cerdas berbagai karakter, prasangka, pesimis, optimis “silang sengketa” tidak dipungkiri pasti akan mencuat ke permukaan atas kebijakan pemerintah, mesti kita tinjau dan pikirkan bersama, jangan sampai gara-gara dua ratus rupiah malah pada berkelahi, semoga hal-hal konyol seperti ini tidak terjadi.

Bangsa indonesia adalah bangsa yang besar bermartabat kok!! bukan bangsa biasa-biasa saja seperti MARTABAK, lebay mudah di hasut terlebih lagi di adu domba, semoga.!!! Perlu dipikirkan solusi jangka panjang yang lebih komprehensif dalam menyentuh persoalan. Misalnya dengan menawarkan bahan lain yang jauh lebih ramah lingkungan seperti kertas.

[caption caption="Pemilahan Sampah Kertas untuk Didaur Ulang"]

[/caption]

[caption caption="Pemilahan Sampah Kardus Untuk Didaur Ulang"]

[/caption]Bangsa-bangsa maju di berbagai penjuru dunia sudah jauh lebih dulu menggunakan kantong kertas sebagai pembungkus bahan belanja yang populer. Namun lagi-lagi, bola ada di tangan pemerintah. Kiranya dibelahan bumi manapun, masyarakat hanya perlu diberikan regulasi yang jelas dan masuk akal untuk dipatuhi.

Setali tiga uang, menekan angka penggunaan sampah plastik program pengembangan Bank Sampah merupakan kegiatan bersifat social engineering yang mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah secara bijak, harus terus dilakukan dengan inovasi terus menerus dan pada gilirannya akan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA.

Pembangunan Bank Sampah merupakan moment tepat, mengawal aktualisasi dari “Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar.” Membina kesadaran kolektif masyarakat untuk memulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah, karena sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik, sehingga pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi budaya baru Indonesia.

Makassar, 27 Februari 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun