Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

IQ Jongkok, Emosi dan Kedewasaan

15 Januari 2016   17:37 Diperbarui: 18 Januari 2016   09:18 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulutmu harimaumu-"Ternyata menjadi dewasa bukan terlihat umur tapi dari perkataan, tindakan juga dalam bersikap” Orang pandai belum tentu bisa menguasai EMOSI. Justru manusia seperti inilah yang IQ-nya JONGKOK, bebal kepala batu tidak mau mendengar nasehat orang lain, menganggap dirinya paling SUCI, padahal hueks!!!!

Mungkin orang yang seperti ini penganut paham ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA, ya...sudahlah, selama tidak merugikanku dan keluargaku masa bodoh sajalah, orang yang kita bilang BODOH dan GOBLOK sekalipun masih punya HATI dalam menyikapi suatu masalah....

Banyak orang pandai atau orang pinter jadi keblinger. Kepandaiannya hanya digunakan buat MENGADALI-MENGAKALI orang lain yang dianggap KASTA teri, terbuai dengan kepandaian karena pujian, sanjungan, tebar pesona meraih sebuah “POPULARITAS” konyol dengan segala cara buat mencapai RATING tertinggi, tapi tidak mempunyai sikap BIJAK dalam memilah masalah.

Bertutur KATA, bisanya mengumpat dan mencari cari kesalahan orang lain dibalik kegamangannya mengusai EMOSI diri. Seolah-olah DIA paling BECUS dari pada yang lain, padahal sama saja.

Seorang KORUPTOR belum tentu bisa merakit BOM seperti ledakan dahsyat terjadi pada kawasan SARINAH Jakarta, sedangkan perakit BOM dipastikan bisa saja melakukan tindak pidana KORUPSI.

Itulah ungkapan dalam tulisan temanku saat ini.

sumber: Ilustrasi

Makassar, 15 Januari 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun