Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pengemis Kaya

25 Juli 2015   19:27 Diperbarui: 25 Juli 2015   19:27 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

by : Adi Pujakesuma

Pengemis kaya....
Kau duduk di kursi roda rakitan sendiri menyusuri jalan
Menunggu kucuran koin-koin kemurahan hati lampu merah
Hanya meminta pencerahan menanti jatah bulanan sang komandan
Dengan diri yang pasrah

Sebab.....
Kepedulian kian melemah
Gusar menggusur peradaban zaman
Mereka t’lah menggunggah sanubariku
Meski malu, aku tetap bangga

Karena...
Mereka tak sekalipun bayar pajak
Meski realisasinya sering di bajak
Kerja lebih mulia ketimbang meminta-minta
Penyesalan tidak ada gunanya....

Hidup terkabut caci makian
Bebas berkelana tanpa harus absen retina mata, jempol bahkan lima jari
Berikutnya kaki siap-siap diamputasi....
Kerja tanpa jadwal, tanpa tanda tangan atau master gembel berpangkat pengemis kaya

Asesoris seadanya perjuangan mencari pintu masuk ketenaran
Tidak perlu berbuat banyak...
Terlunta-lunta menahan lapar pundi-pundi rupiah lancar tanpa harus korupsi

Rintihan belas kasihnya....
Muslihat siasat hindari interogasi KPK
Itu pilihan mengemis cepat kaya
Kesenjangan memilih korupsi atau mengemis buat kaya...

Makassar, 25 Juli 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun