Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kemenangan Hampa

12 Juli 2015   10:31 Diperbarui: 12 Juli 2015   10:31 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By : Adi Pujakesuma

Takbir, Tahlil, Tahmid, gaung pekik perang kemenangan
Terngiang dari masjid-masjid lantang perantara pengeras suara
Gemanya ibarat panggilan suci menghadap ilahi
kemenangan serasa hampa ketika menonoton mereka bersama orang tua

Tempa nafsu satu bulan penuh lamanya akan birahi..
Berbondong-bondong umat menata hamparan padang ilalang membentang keharuan
Tak luput bertebaran surat kabar bersama wewangian merasuk organ pernafasanku
Sandang baru mewarnai riuh rendah lebaran...

Takbiran seolah mewajibkanku berdansa dengan air mata, mana kala tak mampu bersimpuh meremas jari jemari keriputnya kulit ayah dan bunda...

Inginnya...
Kutelanjangi diri bersimpuh bersama ratapan anak-anak rantau...

Entah....
Dimana sejatinya malam lebaran itu
Kalut kehilangan keberanian menghampiri senyuman orang-orang di tengah keterasingan, ramainya kilatan petasan melintasi jalan depan rumah tak membuatku bergairah...

Kemenangan hampa, sama seperti tahun sebelumnya
Kesenangan rekayasa, tiada istimewa, tiada pula pengharapan..
Kesenjanganlah nampak selalu di depan mata...

Sebab...
Aku ingin pulang kampung halaman di mana ku tinggalkan air mata kerinduan
Aku ingin pulang sua ayah dan bunda hingga luruh dalam belaian lembut kasih sayang nyaris terlupa...

Aku ingin pulang merengkuh sepeluk gumpalan energi cinta dari orang tua
Faktanya ku tak berbuat apa-apa

Sebab...
Perantau macam aku hanya akan pulang dalam kenangan...

(Selamat Idul Fitri 1436 H. Mohon Ma'af Lahir dan Bathin).

Makassar, 12 Juli 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun