Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahtera Cinta

12 Januari 2015   16:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:19 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

by : Adi Pujakesuma



Kau duduk di sana……

Di altar pelaminan nuansa indah

Saksi bisu antara kau dan dia

Bak puteri dan pangeran sehari menanti restu ilahi

Tangis bahagia mu, adalah kebahagian ku

Di situ kau telah temukan dari yang terserak

Saat itu kau putuskan untuk mengerti

Biarkan dua hati bicara apa adanya

Bicara tentang impian, hasrat, dan kerinduan

Kau begitu berbeda, sekaligus serasi……

Ikrar suci menyatukan dua hati yang berbeda

Arungi bahtera, berdua saling percaya seia sekata

Satu tambah satu sama dengan dua, dua muasal satu

Dari kosong, biarkan terisi sempurna

Berbeda bukan berarti halangan dalam satu bahasa

Bahasa itu adalah cinta……..



Makassar, 31-03-2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun