Mohon tunggu...
Pipit Pitriyani
Pipit Pitriyani Mohon Tunggu... Guru - Perempuan

Pipitpitriyani020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik: Proses Pembelajaran Penjas Sekolah Dasar di Tengah Pandemi

30 Juli 2021   11:35 Diperbarui: 30 Juli 2021   12:20 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia saat ini sedang menghadapi suatu fenomena penyebaran  wabah virus Corona atau Covid-19, Virus ini pertama kali berkembang di china tepatnya di kota wuhan dan sudah menelan banyak korban sehingga virus ini dianggap sebagai virus yang mematikan. Organisasi kesehatan dunia WHO (World Organitation health) telah menetapkan situasi ini sebagai pandemi karena penyebaranya begitu cepat ke seluruh dunia termasuk Indonesia dan ini membuat krisisis di beberapa sektor salah satunya sektor pendidikan. 

Pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung saat ini mengharuskan setiap manusia untuk membatasi aktivitasnya dan melakukan social distancing seperti bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah ini menjadi langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Sudah satu tahun lebih pandemi ini berlangsung dan hingga sekarang jumlah kasus positif meningkat setiap hari nya.

Berdasarkan data Kementerian kesehatan hingga rabu 28 juli 2021 jumlah kasus yang tercatat sebanyak 3.287.727 dengan pasien sembuh 2.640.676 dan pasien meninggal sebanyak 88.659. Menyikapi hal ini pemerintah tentunya terus berusaha dengan melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kasus covid19 ini, salah satu nya yaitu vaksin. Para ahli kesehatan pastinya sampai saat ini terus mengembangkan riset/ penelitian untuk menemukan vaksin. Saat ini sudah ada beberapa vaksin yang di temukan dan di edarkan di Indonesia seperti Sinovac, sinopharm, Astrazeneca dan masih banyak lagi. Pemerintah terus mempercepat proses vaksinasi untuk masyarakat agar bisa setidaknya mengurangi resiko terpapar virus ini dan sampai saat ini sudah mencapai 7,1% . Akan tetapi dengan adanya program vaksin ini, masyarakat yang sudah melakukan vaksin harus tetap melakukan protokol kesehatan jangan sampai berfikir setelah melakukan vaksin tubuhnya sudah kebal terhadap covid-19 karena masih bisa terpapar. 

Upaya lain yang dilakukan pemerintah yaitu dengan kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro, dengan membatasi pergerakan masyarakat sebanyak 75-100%, disesuaikan dengan kegiatan dan zona merah penularan COVID-19. Pandemi covid-19 ini memiliki dampak yang sangat merugikan terhadap hampir semua sektor contohnya sektor perekonomian, kesehatan, pariwisata, pendidikan dan masih banyak lagi. Untuk sektor pendidikan memiliki dampak sangat besar karena demi menghentikan penyebaran covid-19 ini siswa dan guru melakukan proses pembelajaran dari rumah.

Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sudah sejak awal terjadinya pandemi ini memberlakukan kegiatan belajar dari rumah  yang mengharuskan siswa untuk melaksanakan pembelajaran melaui Online/daring sampai waktu yang belum dapat di tentukan.

Sebenarnya pembelajaran dari rumah memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah akan tetapi yang membedakan hanya proses dan cara pelaksanaanya. kesiapan guru, siswa dan orang tua sebagai pendamping dalam proses ini harus benar-benar di perhatikan karena pembelajaran dari rumah ini akan menemukan beberapa perbedaan dan hambatan yang akan terjadi. Ditambah kejenuhan di antara peserta didik apabila pembelajaran dari rumah ini berlangsung pada waktu yang sangat lama. Dalam pelaksanaan belajar dari rumah ini guru berperan untuk merubah sistem pembelajaran dari yang biasa tatap muka menjadi online/daring menggunakan teknologi yang saat ini sudah bisa di akses di manapun, dan ini berlaku untuk semua mata pelajaran termasuk Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan(PJOK) yang normalnya harus dilaksanakan secara langsung. Bisa dibayangkan ketika aktivitas fisik dilakukan dengan cara daring, tentunya akan banyak hambatan serta kurang maksimal nya proses pembelajara. 

Selama ini proses pembelajaran penjas secara daring dilakukan dengan berbagai macam cara seperti membuat video proses pembelajaran penjas. Terkadang dalam video banyak siswa yang merasa kesulitan ketika melakukan gerakan atau aktivitas fisik. Dengan hanya berbekal tugas serta instruksi yang tidak langsung tentu bisa membuat siswa kurang memahami materi pembelajaran tersebut dan banyak pastinya perbedaan yang siswa rasakan ketika pembelajaran penjas secara langsung dan daring. Salah satu yang mungkin paling dirasakan yaitu proses pembelajaran secara langsung melibatkan banyak siswa dan siswa saling berinteraksi dalam  pembelajaran.

Siswa bisa saling berkompetisi, berkerjasama dan juga bisa sambil bermain dengan teman-teman nya. Karena pada dasarnya pendidikan jasmani di Sd meliputi belajar dan bermain.  Untuk guru proses pembelajran seperti ini sulit untuk mengontrol perkembangan aktivitas fisik siswa, serta keterampilan motorik siswa. Tidak terasa sudah begitu lama pembelajaran secara daring dilaksanakan dan ini bisa membuat siswa merasakan gairah belajar nya dan juga pastinya merasa jenuh/ bosan dengan proses pembelajaran seperti ini. Semoga situasi ini bisa cepat berlalu, sektor sektor yang terdampak bisa segera kembali mebaik. Tetap lakukan pola hidup sehat serta melakukan protokol kesehatan sehingga dunia segera membai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun