Mohon tunggu...
Pipit Lestari
Pipit Lestari Mohon Tunggu... -

Banyak hal berseliweran di kepala untuk segera dimuntahkan dalam bentuk kata-kata, sayangnya saya sulit berdamai dengan aksara. Retorika seolah menumpulkan otak dan melumpuhkan jemari. Daripada gila, lebih baik tumpahkan saja. Walau pada akhirnya hanya sekedar menorehkan sampah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Merah Jambu

3 April 2011   00:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:11 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senyummu adalah gerimis pertama

Yang menyiram kegersangan kalbu

Setelah kemarau panjang di awal musim

Lembab, dingin menelisik jauh ke dasar hati

Melumerkan tiap kepingan darah yang sempat membatu

Semusim ku dapati dirimu berjungkat-jungkit

Dalam jangkar sepi di bawah bias mentari

Ilalang bisu menatapmu riang

Melambai di padang tak bertuan

Apa gerangan yang kau rengkuah dalam dekapanmu?

Mataku menangkap ada segumpal hati

Bagai permukaan bulan di sana

Berkawah, penuh lubang terpapar

Wajahmu tersaput kabut samar

Memburatkan bayang hampa

Kedua korneamu bicara mengiyaratkan makna

Ada bilur penyesalan terpantul

Di antara kicauan burung dan desau angin menerpa

Kauucapkan namaku perlahan

Seolah sengau dan tak lantang

Nadamu terdengar gamang untuk dilontarkan

Ada semburat keraguan terpancar

Percayalah aku bukan algojo yang akan mencincang jantungmu

Berikan gumpalah hatimu yang cacat itu padaku

Akan ku tutupi palungnya dengan alirannadi

Hingga menciptakan hujan merah jambu

Membasuh jiwamu yang berkalang luka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun