Mohon tunggu...
Pipit Fiharsi
Pipit Fiharsi Mohon Tunggu... -

Akhir-akhir ini suka menyendiri :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara

18 Februari 2011   09:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:29 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau datang padaku menjelang rembulan kuncup

Aku hendak melarau tapi suaraku dirasuki setan bisu

Telingaku lama mendengar pesona lain dibunyi suaramu

Suara-suara yang pena yang ku kenal dalam kebisuan huruf dan angka

Malam tadi bisuku tak kepalang

Suaramu menari diatas langit memecah gugusan pari menundukkan kalamku

Suaramu bagaikan kisah langit begitu pun jiwamu

Sudahlah, aku takkan  pernah sanggup menjumlah isi langit disuaramu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun