Mohon tunggu...
Pipit Fiharsi
Pipit Fiharsi Mohon Tunggu... -

Akhir-akhir ini suka menyendiri :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Harus UN

3 April 2010   09:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:01 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_109479" align="aligncenter" width="300" caption="google"][/caption] Sudah hampir dua minggu UN berlalu, tapi tanya kenapa harus UN? selalu diajukan oleh siswa kelas akhir yang kutemui. Pertanyaan yang sama yang juga mengendap ada padaku. UN atau Ujian Nasional dua kata yang entah memiliki mantra sihir apa, jelas-jelas membuat banyak siswa tertekan membuat pihak sekolah ketar-ketir dan bertingkah ganjil. Tak peduli apa yang mereka lakukan menentang aspek-aspek etis-normatif atau tidak, demi satu tujuan lulus UN. Angka kelulusan sudah benar-benar dianggap sebagai pertaruhan bagi prestise sekolah bahkan juga dianggap sebagai prestise Kepala Daerah. Sehingga kejujuran menjadi ironi yang sangat menyedihkan dalam dunia pendidikan. Bukan rahasia lagi banyak pihak terkait yang tidak mengindahkan kejujuran lagi demi target kelulusan. Lalu dimana soal pemerolehan Ilmu pengetahuan sebagai bekal kehidupan siswa? Evaluasi dalam dunia pendidikan memang hal yang penting, namun menjadikan UN sebagai satu-satunya patokan tolak ukur kelulusan siswa merupakan hal yang tergesa-gesa. Bukankah kita semua tahu bahwa terjadi perbedaan mencolok mulai dari kualitas proses pembelajaran, sarana dan prasarana pendidikan, juga sering bergantinya kurikulum dan kebijakan pendidikan yang diterapkan. Jika memang UN dianggap sebagai cara jitu untuk menentukan mutu pendidikan, kenapa Pemerintah mengakui jenis ujian lain (baca: kejar Paket atu sekarang ujian ulangan) bukankah ini berarti Pemerintah tidak konsisten. lalu kenapa harus UN?? UN sudah kadung kontroversial apa mau dikata, tapi persoalan apakah lulus saja sudah cukup? tentu tidak bisa dijawab dengan UN. Satu hal saja yang mungkin harus digarisbawahi bahwa Hasil pendidikan adalah menyangkut soal isi kepala, keterampilan dan budi pekerti. Bukan sekedar lulus tokh!. Selain itu baiknya Ujian Nasional sebagai Ujian akhir disambut dengan meriah tanpa ada beban dari pihak manapun, karena Ujian akhir adalah perayaan terhadap ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun