[caption id="attachment_102111" align="aligncenter" width="300" caption="images.google.co.id"][/caption] MALAM I Ku temui diriMu bersama selaksa gelap : gelap dimalam gelap ditubuh gelap dijiwa Duhai Engkau, Gelap itu enggan bercerai dariku : Kau pasti tahu itu Tersaruk-saruk aku merana sendiri dalam kegelapan CahayaMu telah mati : sungguh aku tak pandai menjaganya MALAM II Ku sibak tirai malam Masih gelap yang sama Bodoh! Aku lupa menaruh dimana kunci pintuMu Ku ketuk perlahan Pintu demi pintu Sepi tak ada jawaban Gelap mengungkung Entah sampai kapan.... MALAM III [kembali] Aku datang PadaMu Saat malam hendak mencerai gelapnya [masih] dengan busuk dimulutku ku ketuk pintuMu Sesaat menyeruak Sepi menjebakku [terulang] Aku merana sendiri dalam kegelapan dimana DiriMu? MALAM IV Gelap makin pekat Sunyi makin senyap Aku sempurna terhempas diujung malam Gigil, mati rasa membeku pilu dipintu yang Kau kunci Ku paksa kaki berlari Pada arah yang entah [aku tak tahu] Tak peduliku Inginku cuma satu DiriMu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H