Mohon tunggu...
fitria ningsih
fitria ningsih Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang mahasisiwi perguruan tinggi yaitu uns, yang berada dikampus pgds kampus VI kebumen.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mading Kelas

5 Januari 2011   14:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:55 5755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menginovasi suatu sistem pembelajaran bukan merupakan membuat sesuatu yang baru tapi melengkapi dan menyempurnakan sesuatu yang sudah ada dan kemudian digunakan seefektif mungkin untuk mengembangkan kreativitas anak. Salah satu penginovasian yang ada dalam kelas yaitu Mading Kelas. Mading kelas merupakan suatu pembelajaran yang berbasis pada kreativitas anak. Dalam hal ini pembelajaran tidak menekankan pada media yang biasa yang tersedia pada buku pelajaran maupun dari guru, dengan adanya mading kelas siswa dapat mengeksplorasi kreativitas masing-masing anak.

Mading kelas ini dilaksanakan dengan cara setiap pagi dalam pembelajaran guru memberitahukan kepada siswa agar setiap siswa membuat suatu artikel, gambar, puisi, dan berbagai kliping dari apapun setiap harinya untuk melngkapi mading berdasarkan matapelajaran yang akan dilaksanakan pada tiap paginya. Misalnya saja pada pembelajaran IPS setiap anak disuruh membawa gambar kliping tentang erupsi dan gunung merapi, setelah itu guru menjelaskan mengenai pelajaran yang berkaitan tentang gunung berapi dan erupsi. Setelah mendapatkan penjelasan mengenai pelajaran tersebut guru menyuruh siswa untuk membuat tulisan mengenai gunung merapi dan erupsi untuk melengkapi gambar yang telah dibawanya tersebut. Namun mading itu bisa bermacam-macam bentuknya misal yang lain pelajaran bahasa indonesia berupa cerpen atau puisi, ipa tentang gambar hewan atau yang berkaitan dengan ipa, matematika berupa gambar bangun dan lain sebagainya.

Penggunaan media dan pemanfaatan madding kelas ini yaitu untuk mengembangkan kreativitas anak, dan anak yang masih belum berkreasi akan terbiasa dan menumbuhkan perkembangan kreativitas anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun