Mohon tunggu...
Ay Mahening
Ay Mahening Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Puisi adlh hal yg paling suka aku baca...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lukisan Perjalanan Panjangku

19 Maret 2014   23:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:44 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

....lukisan cintaku .....

Berapa banyak lubang yang telah aku gali

Tak akan satu tempat pun yang akan aku tinggali

Benih tertanam sangka wasangka berbeda

Jalinan mesra bukan cinta dimuka beranda

Andai hati itu adalah aku

Akan aku lebur dirimu dalam satu

Meresapi detak waktu

Dalam buaian rindu

Aku tidak ingin engkau mengertiku saat dulu

Merajam sukma pelita masa lalu

Menjuntai harap lautan memupus ingin

Pernah kau rasa membeku di ruang dingin

Ku berdiri dengan kaki gemetar meraba asa

Menatap binar dikeheningan yang kosong

Kulihat lukisan dirimu dalam goresan luka

Kulihat lukisan jiwa dalam bingkai kedurjanaan

Aku duduk, dan ku tutup buku masa lalu itu

Asa itu kan tercipta dalam padu padan

Meski aku sadar terkadang lepas dari genggaman

Jangan kau redupkan asa yang sedang diatas angan

Aku telah mencoba mencerna makna arah pena panahmu yang engkau hujamkan

Bilakah rasa penat ini kau bebaskan

Bila torehan demi torehan kau lesatkan

Kadang ada jiwa yang tergores dan terpendam kedasar jiwa tanpa satupun alunan

Walau merdu dawai kau dendangkan

Ucapan terimakasih buat sahabatku karena telah menginspirasi tulisan ini :
Mas Syafriansyah Viola dan Ariyanto Sudaya

### @@@ ###

Surabaya, 19032014

Sumber gambar : http://www.kajianislam.net/2012/02/rahasia-keharmonisan-rumah-tangga/keluarga-sakinah-04/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun