Tahun baru, anda pasti punya resolusi baru ya? Mungkinkah salah satunya adalah menjadikan anak menjadi lebih suka membaca? Membaca penting, lho. Orang bilang, buku itu jendela dunia, dan membaca adalah kuncinya.
Salah satu pendorong anak gemar membaca adalah orang tua yang juga membaca. Anak adalah peniru yang baik. Jika orang tuanya tidak membaca tapi menyuruh anak belajar dan membaca, anak akan sulit diminta belajar dan membaca, kecuali kalau memang sudah dasarnya anak suka membaca.
[caption id="attachment_217628" align="aligncenter" width="518" caption="Bunda bebek membujuk anaknya yang takut air untuk meluncur. Melihat saudara-saudaranya sudah di air, bebek mungil pun ikut meluncur. Berenang ternyata mudah!"][/caption]
Kebiasaan membaca bisa dimulai dari kecil. Banyak orang tua tidak mau membelikan anak buku, terutama ketika anak masih kecil dengan alasan anak belum paham membaca, nanti dirobek dan sebagainya.
Betul, anak belum bisa membaca, justru itulah tugas kita mengajari anak membaca. Alasan kedua betul juga, anak akan merobek buku tersebut. Karena anak belum tau apa itu buku, manfaat dan terutama cara menggunakannya. Untuk alasan ini, ketika anak terlalu kecil, kita bisa menggunakan buku kain, jadi anak bisa menggigit atau merobek tapi bukunya tetap baik-baik saja.
Nah, jika sudah punya buku yang akan dibaca, baik buku betulan atau buku kain, duduklah bersama anak dan bukalah buku bersama-sama. Jangan terpaku pada teks bacaan, apalagi kalau teks bacaannya dalam bahasa asing. Anak usia 3-4 tahun tidak tertarik dengan alphabet, tetapi pada gambar, warna dan bentuk-bentuk dalam gambar. Berimajinasilah dalam bercerita. Karena itu carilah buku cerita yang berwarna warni dan memiliki gambar yang mendukung cerita.
[caption id="attachment_217629" align="aligncenter" width="518" caption="Bunda bebek mengajarkan anaknya mengenali dan mencari makan. Anak juga belajar mengenali lingkungan sekitar."]
Contohnya buku ini, “Ich bin die kleine Ente”, yang artinya „saya adalah bebek mungil“. Buku anak-anak terbitan Jerman ini merupakan buku favorit keponakan saya, Alya, ketika dia masih berusia 3 tahun. Saya sih bisa bahasa Jerman, tapi saya mengajarkannya menyukai buku dengan mula-mula memperkenalkan tokoh-tokoh dalam gambar yaitu bebek-bebek mungil. Alya lalu mengasosiasikan diri dengan salah satu bebek mungil, bebek mungil lainnya adalah adiknya yang masih bayi dan tentu saja ada bunda bebek!
Mula-mula Alya membalik-balik halaman berikutnya untuk mencari bebek mungil dan keluarganya. Setelah puas, baru dia ‘meng-eksplore’ mengenali tokoh-tokoh lain yang ada dalam buku tersebut yaitu dua anak kecil yang sedang mengayuh sampan dan memberikan roti kepada bebek-bebek di danau. Bagaimana bunda bebek mengajari anak-anaknya makan, berarti anak belajar mengenal makanan bebek dan rantai makanan. Demikian juga ketika bebek Alya tersesat dan bertemu kodok, yang berarti anak belajar mengenal satwa lain di sungai atau rawa.
Ini sih ide kecil saja dari saya untuk para orang tua yang ingin anaknya menyukai buku dan membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H