Penulisan jurnal kesepuluh ini adalah penulisan jurnal yang terakhir bagi saya dalam kegiatan pengisian jurnal dwi mingguan pendidikan guru penggerak angkatan 11 tahun ini, tentu selama perjalanan belajar saya banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang saya dapatkan baik secara mandiri melalui pembelajaran di LMS, maupun melalui fasilitator, pengajar praktik, instruktur maupun dari rekan-rekan sesama calon guru penggerak yang hebat-hebat, terima kasih saya sampaikan kepada beliau-beliau, semoga segala kebaikan menjadi amal jariyah yang bermanfaat bagi pribadi dan keluarganya masing-masing. Saya senantiasa berharap Tuhan yang maha kuasa memberikan kekuatan dan kemampuan pada saya untuk mengaplikasikan dengan baik apa yang didapat dalam upaya menumbuhkan iklim pendidikan yang lebih baik sebagai bagian dari tugas, kewajiban dan pengabdian saya sebagai pendidik di sekolah.
Tidak lupa, segala kelancaran kegiatan belajar yang saya alami tidak lepas dari izin dan bimbingan pimpinan saya, kepala SMKN 1 Rancah Bpk. Drs. Undang Tatang Hidayat, S.H., M.Pd. serta dorongan motivasi dan dukungan dari rekan-rekan sejawat serta murid-murid luar biasa di SMKN 1 Rancah, karenanya apresiasi dan terima kasih setulus-tulusnya kami sampaikan kepada pihak-pihak tersebut. Di lingkungan keluarga, dukungan penuh dari ibu, istri dan anak-anak tercinta semoga membawa keberkahan bagi perjalanan keluarga sampai akhir hayat.
Khusus dalam rentang penulisan jurnal dwi mingguan ke sembilan menuju jurnal dwi mingguan ke sepuluh, saya tengah mempelajari modul terakhir yaitu modul 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif Pada Murid, berdampak positif di sini bahwa pelaksanaan program menjadi sarana tumbuh belajar murid dalam membentuk student agency (kepemimpinan murid), memberlakukan murid sebagai subjek dalam program-program sekolah yang dijalankan merupakan upaya mewujudkan murid yang merdeka dan memiliki kesiapan untuk menjalani kehidupan yang baik, bahagia dan sejahtera (wellbeing). Dalam modul ini setidaknya saya belajar bahwa dalam upaya menjadikan murid pemimpin bagi proses belajarnya sendiri saya harus memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, langkah ini bertujuan mengembangkan potensi kepemimpinannya, sebagai pendidik saya bertugas untuk mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya, serta mengurangi kontrol kita terhadap mereka.
Ketika murid berperan sebagai agency ada tiga hal yang mereka miliki dan harus kita perhatikan, ketiga hal tersebut adalah Suara (voice), Pilihan (choice) dan Kepemilikan (ownership).
Merangkum pengertian daari modul yang saya baca, suara adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya; sementara pilihan adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran; lalu kepemilikan adalah sesuatu yang berkembang dalam struktur dan proses yang menyiratkan rasa hormat terhadap otonomi, kekuasaan, suara, dan tanggung jawab kepada orang lain. Melalui suara, pilihan dan kepemilikan murid mengembangkan kemerdekaan dirinya dalam belajar dan tercapainya student agency yang telah kita bahas di atas.
Perjalanan belajar saya selama dua minggu terakhir saya uraikan menggunakan struktur 4P sebagaimana sebagai berikut:
PERISTIWA/FACT
Pada awal pasca penulisan jurnal refleksi dwimingguan ke sembilan, saya mengerjakan tahap terakhir dari modul 3.2, yaitu tahap aksi nyata modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Saya melakukan diskusi dengan kepala sekolah, rekan sejawat dan murid dalam mengidentifikasi aset/kekuatan/sumber daya yang dimiliki sekolah, laporan hasil diskusi telah saya susun dan upload di LMS.
Kegiatan belajar saya lanjutkan dengan mulai mempelajari modul 3.3 yaitu pengelolaan program yang berdampak positif pada murid, tahap yang saya lalaui masih menggunakan alur MERDEKA, pada tahap mulai dari diri saya mengingat dan merefleksi program yang pernah saya ikuti pada waktu saya menjadi murid, saya menceritakan pengalaman saya semasa SMA ketika sekolah melaksanakan program Invitasi Bola Voli dan menunjuk kami selaku penyelenggara kegiatan, melalui refleksi yang saya tulis, saya mulai menyadari bahwa program yang saya ikuti dapat membentuk sisi kepemimpinan kami tumbuh baik dalam lingkup kecil di kelas maupun secara umum di kehidupan yang lebih luas.
Tahap selanjutnya adalah eksplorasi konsep, pada tahap ini saya belajar secara mandiri tentang teori kepemimpinan murid, saya juga belajar tiga hal yang dimiliki murid dalam agency yaitu suara, pilihan dan kepemilikan, kepemimpian murid profil pelajar pancasila, dan beberaa situasi sebagai contoh kasus student agency.