Bahasan seru dengan si abi yang habis berbagi dengan para tetua komunitasnya, para tetua ini beberapa orang yang banyak warawiri juga di pemerintahan.
Bahasannya sih tentang yang muda yang berkarya. Kisah krisis di negeri barat dan benua Eropa sana, pastinya menyisakan banyak kegundahan dalam negeri. Selain masalah finansial warga negaranya, tapi ternyata ada satu krisis lagi yang sedang mereka hadapi. Krisis anak muda yang berkarya. Di sana jumlah generasi tua sudah cukup banyak dan negara menanggung beban pensiun mereka. Sedangkan yang menengah tuanya seakan enggan beranak pinak, dan anak mudanya sudah mulai nyaman dengan kondisi orang tua mereka, tak banyak yang menjadi agen perubahan di sana.
Demikian seorang sahabat di Perancis juga bercerita. Dia tinggal di sana untuk sementara menemani suami tugas belajar. Dan di sana setiap bayi yang dikandung diberikan tunjangan sejak usia kandungan mencapai 7 bulan. Setiap bayi yang akan terlahir di negaranya begitu berharga, tentunya selain karena negeri sudah cukup sejahtera.
Tapi para pemuda memang selalu menjadi harapan bangsa, tumpuan keberhasilan sebuah negara. Ingat pidato Bung Karno yang berapi-api, "beri aku 10 pemuda, dan akan kugoncang dunia". Energi para pemuda begitu besar, andai disalurkan pada hal positif, sudah tentu hasilnya adalah sebuah mahakarya bangsa.
Kelak anak-anak kita harus kita sulut semangatnya agar mau bergerak, berkarya dan berjaya. Maka kita yang masih berdiam diri mari..mari bergerak dan buatlah sebuah manfaat. Sekecil apapun, sesedikit apapun, jangan ragu..jangan kuatir tak memberi arti, kelak hasilnya akan terlihat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H