Mohon tunggu...
Pipiet Senja
Pipiet Senja Mohon Tunggu... profesional -

Seniman, Teroris Tukang Teror Agar Menjadi Penulis, Pembincang Karya Bilik Sastra VOI RRI. Motivator, Konsultan Kepenulisan, Penyunting Memoar: Buku Baru: Orang Bilang Aku Teroris (Penerbit Zikrul Hakimi/ Jendela)

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Pentingnya Sinopsis: Makhluk Bernama Titi Sulitkah Untuk Jujur?

22 November 2011   11:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:20 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_150939" align="aligncenter" width="300" caption="Woooooi kutantang kalian!"][/caption]

Mencermati Kompasiana belakangan ini, timbul perasaan aneh, kecewa, kisuh-misuh yang berujung; sebaaaal!

Nah, sesiapapun itu makhluk berjatidiri, mengaku bernama Titi, apa sulitnya bicara jujur?

Aneeeeh!

Ops, soriii, jadi ikutan kisuh=misuh.

Daripada kecebur terus, mendingan belajar bikin sinopsis novel, yuuuk, suster, eeeh, ngesotkah?

Judulnya, ini sengaja menyesatkan!

Tabik, maaf dan kabooooorrrr!

@@@

Jika  kita sudah punya naskah novel, tentu akan segera mencari penerbit untuk mewujudkan hasrat kita menerbitkan buku.

Bagaimana caranya?

Kalau penerbitnya teman baik kita sih tidak masalah, bahkan sekadar memaparkan sinopsis ringkasnya saja sambil makan siang di kafe, umpamanya; jadilah!

Eh, ini sih KKN!

Pokoknya, sebuah sinopsis sangat penting sebagai sarana kita menawarkan naskah.

Jangan lupa, di sambing sinopsis juga kita tuliskan; kelebihannya (sama sekali jangan urusan kekuarangannya ya, sodara!). Yang jelas jangan lebay dong, kelebihannya umpamanya; ini tema belum digarap orang, ada kaitannya dengan situasi sosial, politik tanah Air pada era Orde Baru, de-el-el.

Nah, berikut ini adalah sinopsis yang pernah saya tawarkan ke sebuah penerbit.

Sinopsis Novel Bidadari Bidadari

Soli terlahir dari rahim Titin hasil hubungan gelapnya dengan Raju, lelaki Hindustan yang dikenalnya di Blue Diamond, klub malam terkenal di kawasan Braga di kota kembang dekade 70-an. Titin, seorang perempuan piaraan Babah Ong yang tak pernah menginginkannya.

Bayinya ditinggalkan begitu saja di ambin gubuk lapuk di desa bernama Gunung Halu, Cililin Jawa Barat. Sejak itu Soli dibesarkan oleh Mak Kesih, nenek yang sangat mengasihinya.

Usia tigabelas, Soli diperkosa oleh mandor Samin di tengah hujan jati. Alih-alih mendapat simpati dan pembelaan dari masyarakat, Soli dan neneknya malah diperlakukan keji oleh antek-antek mandor Samin yang ditemukan tewas digantung orang.

Soli dan Mak Kesih terusir dari kampung halamannya. Di tengah perjalanan menuju Bandung, Mak Kesih meninggal akibat penyakit paru-paru dan usia lanjut.

Soli kemudian melakoni takdirnya bersama para gelandangan di kawasan kumuh Cikapundung di bawah pengayoman Tunem. Bersama Tunem berusaha melacak jejak ibu kandungnya.

Tapi Titin tak sudi mengakuinya saat berhasil mereka temukan. Titin baru mau mengakuinya dua tahun kemudian, setelah Soli mengalami pelecehan seksual untuk kedua kalinya oleh ucing gering Kebon Kalapa.

Kecantikan bagi Soli hanya melahirkan penderitaan tak teperi dalam kehidupannya. Bahkan ketika ia jatuh cinta dan dicintai pun, lelaki itu ternyata hanya memanfaatkan kecantikan dan keindahan tubuhnya, menambah kental dukalara hari-harinya.

Bila Soli di kemudian hari berhasil meraih mimpi, harapan dan ambisinya, itu adalah karena dendam kesumatnya terhadap Nuwa, lelaki yang paling dicintai sekaligus dibencinya.

Catatan; gambar dari www.bangical.blogspot.com

***

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun