Mohon tunggu...
Pipiet Suara Hati
Pipiet Suara Hati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis suara hati sebebas Pipiet bernyanyi sesuka hatinya....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kekosongan

2 Maret 2012   19:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ketika bicara tentang kekosongan

cuma ada bayangan tentang kondisi kosong...hampa...sunyi...sepi...

stsu dunia tak bernyawa....tanpa kata...tanpa makna.....

adakah cara lain untuk menggambarkan kekosongan?

misalnya...

saat seorang anak kecil lepas dari genggaman ibunya di tengah keramaian dan ia terus saja mencari ibunya, sambil menangis terus mencari.....namun tak jua bertemu ibunya...sampai akhirnya ia terduduk kelelahan..tak bisa lagi menangis...ibu...ibuu..ibuu..tangisnya dalam hati...namun...tak kunjung bertemu juga....dan ia merasakan...kekosongan dalam hatinya....kehilangan yang dalam....entah kapan ia akan bertemu ibunya.....

atau...

ketika seorang wanita muda modern berada di sebuah acara yang sangat tradisional, asing dan penuh dengan rangkaian upacara yang tak dapat ia mengerti sedikitpun...tak ada seorangpun yang ia kenal, tak ada yang menyapa ataupun dapat ia sapa, tak ada yang dapat ia bicarakan, tak ada ponsel genggam karena habis baterainya...sungguh ia merasa bagai orang yang sangat malang...hingga tak mungkin ia lari ataupun bergerak kemanapun...lalu tiba-tiba ia merasakan kekosongan dalam hatinya.....

dan mungkin masih banyak lagi cerita tentang kekosongan...

karena ternyata kekosongan tidaklah kosong dari makna...

kerap kali proses kreatif seni berawal dari kekosongan....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun