Tepat 23 Tahun 2 hari usiaku menulis tulisan ini. Hampir 20 tahun pula hidup ini terasa cuma-cuma karna duniawi, terkhusus Romansa. Aku sangat sial dalam hal ini.
Dear Ms.Busy
Lewat tulisan ini perasaan ku yang rapuh kuhadirkan. Lewat kata-kata dalam tulisan ini tangis ku tersirat. Lewat tulisan ini pula hadirmu masih kubutuhkan. Terimakasih untuk hadirmu dalam hidupku. Semuanya kusyukuri, Percayalah.
Aku tahu aku tidak lagi benar dihadapanmu. Aku tidak bisa meyakinkanmu lagi lewat apapun itu. Terlepas dari salahku aku minta maaf, terlepas dari salahmu aku tak perduli akupun minta maaf dan pasti kumaafkan.
Kita terlalu berlama-lama bertingkah benar, menekan ego masing-masing untuk memahami pun susah. Keras kepala berujung ribut secara terus menerus.
Setiap kali kita bertengkar, kembali ku ingat semua masa baik kita.
Kamu selalu benci ketika ku bahas masalalu, tenanglah, apapun yang akan terjadi, kamu tetap kuanggap sebagai manusia yang sempurna, baik, penuh perhatian, seseorang yang pernah kubanggakan, seseorang yang membuatku punya banyak sudut pandang tentang hidup dan seseorang yang pernah membahagiakan.
Kamu bukan orang yang ada ketika aku susah, kamu bukan orang yang memberiku motivasi secara terus terang, bahkan kamu tidak perduli prosesku, yang kamu mau aku terlihat baik. Aku tidak boleh cemberut, mengeluh hina bagiku.
Semua itu tak kupungkiri. Sejatinya begitu seorang laki-laki terlebih lagi anak pertama seharusnya tidak perlu memberitahu dunia akan apa yang dilalui dan rasakan. Percuma. Semua sia-sia.
Aku tak bermaksud aku telah memberi banyak kontribusi dalam hubungan kita, aku tak bicara materi, namun hal lain.
Aku percaya ini semua jalan Tuhan. Dia punya rencana, pertemuan kita bukan kebetulan, tak perlu disesali, ambil hikmahnya saja.