Mohon tunggu...
Pinus Nirigi
Pinus Nirigi Mohon Tunggu... Nelayan - Melanesia people, from Nduga- West Papua

manusia di lahirkan hanya sekali dan mati pun sekali.syukuri apa yaang kita jalani.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manfaat Buah Merah Papua

23 Januari 2020   14:18 Diperbarui: 23 Januari 2020   15:53 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto:  Pengolahan buah merah mengunakan cara tradisional ala pengunungan tengah Papua;

Oleh ; Pinus Nirigi

Tahukah kamu buah merah Papua yang diyakini mengandung berbagai macam khasiat bagi kesehatan? Masyarakat Wamena Papua menyebutnya buah kansu. Memang sekilas bentuknya mirip jagung. Namun, kansu ini berwarna merah marun dan berbentuk lebih besar dan buahnya memiliki panjang hingga 55 cm. Buah ini masih merupakan jenis tanaman pandan-pandanan. Oleh karenanya, nama latin dari buah ini disebut Pandanus Conoideus.Tanamanendemik ini tumbuh di sekitaran dataran tinggi dengan ketinggian 2.300 dpl seperti di lembah Baliem, Wamena, Arfak, Jayapura, dan pegunungan Bintang. Biasanya masyarakat papua menyajikannya di saat pesta adat dan juga sebagian menjadikannya obat untuk berbagai macam penyakit. Mereka mengolah kembali buah merah menjadi bubuk dan kapsul kemudian mengemasinya menjadi kemasan obat dan menjualnya ke masyarakat umum. Namun demikian, potensi utama dari buah merah ini secara tradisional digunakan untuk sumber minyak nabati atau minyak karotenoid selain kelapa sawit. Buah merah ini mengandung lemak yang cukup tinggi yaitu 35% per berat kering sehingga kandungan asam lemaknya hampir sama dengan minyak goreng pada umumnya.Terdapat beberapa khasiat yang terkandung dalam buah merah ini sehingga membuatnya diincar oleh negara-negara di dunia. Khasiat tersebut di antaranya adalah antioksidan seperti karotenoid, vitamin yang berupa tokoferol, asam lemak hingga 35%, serta mineral yang terdiri dari Fe, Mg, Ca, dan Zn. Khasiatnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti penyakit HIV / AIDS di mana tokoferol dan betakarotennya dapat berperan sebagai antioksidan guna meningkatkan kekebalan tubuh, kanker dan tumor di mana tokoferolnya dapat juga berperan sebagai antioksidan untuk kekebalan tubuh, penyakit stroke dan tekanan darah di mana kandungan tokoferal dapat mengencerkan darah dan membuat sirkulasi darah normal kembali, penyakit diabetes mellitus di mana kandungan tokoferol dapat membantu kerja pankreas sehingga fungsi pankreas dapat kembali normal, dan masih banyak lagi penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan oleh buah kansu ini.

 Selain menyembuhkan berbagai macam penyakit, buah merah ini juga diyakini dapat meningkatkan kesuburan karena kandungan vitamin E-nya yang sangat tinggi sehingga dapat membantu meningkatkan gairah serta vitalitas fisik sepanjang hari.Terkait khasiat-khasiat tersebut, seorang dosen sekaligus ahli gizi dari Universitas Cendrawasih, Drs. I Made Budi M.S, sempat mengadakan penelitian tentang kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika, dan desa-desa di kawasan pegunungan Jayawijaya yang menjadikan buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit. Selain itu, pengamatan juga dilakukan pada masyarakat Papua yang berbadan kekar, berstamina lebih tinggi, dan juga mereka yang jarang memakai baju di kondisi alam yang keras serta cuaca yang cukup dingin di puncak Jayawijaya. Mereka sering mengonsumsi buah merah di kesehariannya sehingga itulah yang membuat mereka jarang terkena penyakit seperti hipertensi, diabetes, jantung, dan kanker. Karena kekayaan khasiatnya itulah banyak masyarakat mancanegara mengincar buah merah Papua ini yang lantas kerap digunakan untuk obat-obatan dan juga penelitian. Pengolahan buah ini banyak diekspor ke berbagai negara di kawasan Asia, Eropa, bahkan sampai Afrika lantaran jarang ditemukan selain di dataran tinggi Papua. Bagi masyarakat Papua (pengunungan tengah Papua)  buah merupakan suatu makanan yang di kategorikansebagai makanan pokok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun